Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia menyayangkan keputusan Amerika Serikat (AS) yang telah menghentikan bantuan dan kontribusinya kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Arrmanatha Nasir pada jumpa pers di Jakarta, Kamis (6/9).
“Kita menyayangkan AS yang menghentikan kontribusinya kepada UNRWA. Padahal, UNRWA memiliki peranan yang cukup penting, bantuan selama ini diberikan itu untuk pengungsi, utamanya untuk anak-anak dan perempuan, baik di bidang kesehatan, maupun pendidikan,” jelasnya.
Arrmanatha mengatakan, Indonesia juga terus bekerja sama dengan para pemangku jabatan di dalam negeri, baik itu dari lembaga sosial atau dermawan, untuk terus memebrikan bantuan kepada Palestina.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
“Kita juga tentunya mengajak komunitas internasional untuk terus memberikan bantuan melalui UNRWA, sehingga warga yang mengalami kekurangan di Palestina dapat rterbantu,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada Agustus kemarin telah memberikan kontribusi bantuan kepada UNRWA sebesar USD 200.000.
UNRWA dibangun setelah Israel menduduki Palestina pada tahun 1948 dengan tujuan untuk membantu para pengungsi Palestina. Penduduk Palestina secara paksa diusir dari desa dan kota mereka.
UNRWA telah mengelola sekitar 5 juta pengungsi Palestina dengan menyediakan rumah, perawatan kesehatan, layanan sosial dan sebagian besar pendidikan.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
UNRWA saat ini telah mengalami krisis keuangan setelah AS menghentikan kontribusinya yang membuat defisit anggaran sebesar $217 juta. Saat ini mereka sedang mencari penyumbang dana untuk menyeimbangkan kekurangan dana tersebut.(L/R04/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara