Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia menyayangkan pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Pimpinan Korea Utara, Kim Jong-un di Vietnam pada 27-28 Februari 2019 lalu tidak menghasilkan kesepakatan apapun.
“Indonesia menyayangkan tidak adanya kesepakatan dari pertemuan tersebut,” demikian perrnyataan Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (1/3).
Indonesia berharap kedua pemimpin tetap berkomitmen untuk mendapatkan kesepakatan bagi tercapainya perdamaian di Semenanjung Korea yang bebas senjata nuklir.
Sebelumnya Trump dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan tersebut mengungkapkan, permintaan Jong-un untuk penghapusan sanksi Korea Utara, adalah alasan gagalnya dicapai kesepakatan dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza
Trump menegaskan kembali, ia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Jong-un. “Dia (Jong-un) telah berjanji kepada saya bahwa tidak ada lagi uji coba rudal,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres berharap dialog denuklirisasi antara AS-Korut terus berlanjut.
Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric mengatakan, pemimpin PBB itu sangat menghargai upaya yang ditujukan oleh Trump dan Jong-un, meski hasilnya tidak sesuai dengan keinginan semua pihak. Gutters, lanjut Dujarric, berharap pembicaraan ini akan terus berlanjut.
“Saya pikir dia (Guterres) sangat menghargai upaya yang dilakukan dalam diskusi itu terlepas dari hasil, dari hasil yang kita lihat. Kami semua sangat berharap diskusi ini akan berlanjut,” kata Dujarric, seperti dikutip dari Sputnik. (R/Sj/P1)
Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP
Mi’raj News Agency (MINA)