Bali, MINA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) bekerja sama dengan Sekretariat Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) menyelenggarakan Seminar Internasional yang membahas prioritas pendidikan di Asia Tenggara.
Seminar ini mengangkat tema “Agenda Pendidikan SEAMEO untuk Asia Tenggara yang Berkelanjutan”, di Provinsi Bali, Rabu (19/9) serta membahas agenda pendidikan SEAMEO atau tujuh area prioritas 2015-2035.
“Hari ini kita telah melakukan pembukaan konferensi Organisasi Menteri-menteri Pendidikan dan Kebudayaan se-ASEAN. Ada 7 agenda yang akan dibahas dalam konferensi ini,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy saat membuka seminar.
Muhadjir yang juga sebagai Presiden SEAMEO Council, memaparkan tujuh area prioritas yang dibahas dalam seminar tersebut adalah: mempromosikan pendidikan universal bagi anak usia dini; mengatasi hambatan inklusi; mempromosikan ketahanan dalam menghadapi keadaan darurat; mempromosikan pendidikan pelatihan teknis dan kejuruan; revitalisasi pendidikan guru; harmonisasi pendidikan tinggi dan peneliti, serta; mengadopsi kurikulum abad ke-21.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Target dari pembahasan tujuh prioritas tersebut adalah dapat saling bertukar informasi tentang pendidikan di masing-masing negara, kemudian berbagi pengalaman baik dalam menghadapi problem yang dihadapi. Masing-masing negara memiliki cara masing-masing untuk menangani masalah-masalah dari tujuh prioritas tersebut,” jelas Mendikbud.
Ia berharap, penyelenggaraan seminar ini dapat meningkatkan kesadaran regional dan program nasional, serta rencana aksi yang dihasilkan dari sinergi dinamis, kekuatan, strategi, dan standar yang dikembangkan oleh negara-negara anggota SEAMEO yang mengarah pada pengembangan paradigma pembelajaran inovatif dan kebijakan pendidikan proaktif dalam mempromosikan tujuan pembangunan berkelanjutan dan agenda pendidikan SEAMEO.
Selain itu, untuk menyebarluaskan pemahaman regional, komitmen untuk aksi bersama, kerja sama timbal balik yang lebih erat di antara aktor pendidikan dan pemangku kepentingan di Asia Tenggara dalam memajukan kualitas pembelajaran serta memastikan akses yang lebih luas terhadap pendidikan di wilayah tersebut.
“Kita sudah mulai identifikasi keunggulan masing-masing negara dalam bidang sains dan teknologi, sehingga saat ini sudah mengarah pada transfer sains dan teknologi antar negara anggota ASEAN. Mudah-mudahan pertemuan ini banyak memberikan manfaatnya, kedepan terutama untuk menyongsong era industri 4.0,” harapnya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Ia menambahkan, dukungan dari pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan di tingkat nasional dan regional dalam mewujudkan tujuh program prioritas SEAMEO merupakan hal yang sangat penting. (R/R10/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September