Makkah, MINA – Wakil Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia (Wamenhaj RI), Dahnil Anzar Simanjuntak, Senin (20/10), meninjau langsung lokasi yang diproyeksikan menjadi Kampung Haji Indonesia di kawasan Jabal Hindawiyah, Makkah, dengan luas mencapai lebih dari 80 hektare.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kerja Kemenhaj RI di Arab Saudi serta tindak lanjut atas arah dan visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan pusat layanan terpadu bagi jamaah haji dan umrah Indonesia di Tanah Suci.
Dalam tinjauannya, Wamenhaj Dahnil menjelaskan bahwa proses negosiasi dan lelang (bidding) pengadaan lahan tengah berlangsung.
Lokasi tersebut berada di dalam kawasan Masar Project, kawasan pengembangan strategis di jantung Kota Makkah yang terintegrasi dengan jalur kereta cepat dan jalur pedestrian menuju Masjidil Haram.
Baca Juga: Warga Natuna Diimbau Hindari Aktivitas Luar Ruangan saat TNI Latihan Menembak
“Jadi ini dalam proses negosiasi di area Masar Project, terhubung langsung dengan jalur kereta menuju Masjidil Haram dan jalur pedestrian sekitar dua kilometer dari area suci. Dari titik ini kita bisa melihat langsung Zamzam Tower dan kompleks Masjidil Haram. Jika Indonesia memenangkan proses bidding, maka di sinilah akan berdiri Kampung Haji Indonesia dengan luas sekitar 80 hektare,” ujar Dahnil.
Wamenhaj Dahnil menyampaikan bahwa tahapan bidding diharapkan rampung pada 30 Oktober 2025.
Ia memohon doa seluruh rakyat Indonesia agar proses tersebut berjalan lancar dan menghasilkan keputusan terbaik bagi bangsa.
“Insya Allah ini menjadi alternatif utama lokasi Kampung Haji Indonesia. Kami mohon doa seluruh rakyat agar Indonesia menang lelang. Presiden Prabowo Subianto sangat serius mengupayakan hal ini dan akan berbicara langsung dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. Proses bidding ini juga dipimpin langsung oleh Kepala Danantara, Bapak Rosan Roeslani,” ungkapnya.
Baca Juga: BNPB Kirim Bantuan Usai Gempa Sarmi Papua
Momentum Diplomasi Sejarah
Kunjungan Wamenhaj bertepatan dengan pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna, di mana Presiden menyampaikan apresiasi mendalam kepada Kerajaan Arab Saudi atas keputusan bersejarah yang memberikan izin resmi bagi Indonesia untuk memiliki lahan di Kota Makkah.
“Alhamdulillah, pemerintah Arab Saudi untuk pertama kali dalam sejarah setuju pembangunan Kampung Indonesia di Kota Makkah. Saya datangi beberapa kali, saya lobi terus, mungkin beliau kasihan sama kita. Untuk pertama kali dalam sejarah, diubah undang-undangnya khusus untuk kita. Negara asing pertama yang diizinkan memiliki lahan di kota suci, dan itu Indonesia. Ini luar biasa,” ujar Presiden Prabowo.
Tonggak Baru Pelayanan Haji Indonesia
Baca Juga: Reformasi Aset Haji Indonesia Dari Pengawasan Lintas Kementerian hingga Audit Digital Terpadu
Rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia menandai babak baru diplomasi perhajian dan peningkatan pelayanan jamaah.
Kawasan ini dirancang menjadi pusat layanan terpadu yang meliputi fasilitas akomodasi, klinik kesehatan, area manasik, dan sarana pembinaan ibadah, yang seluruhnya berjarak strategis dari Masjidil Haram.
Langkah tersebut juga menjadi simbol kemitraan erat Indonesia–Arab Saudi serta komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan penyelenggaraan haji yang lebih berdaulat, efisien, dan bermartabat bagi seluruh jamaah Indonesia.
“Kampung Haji bukan sekadar proyek fisik, tapi simbol kehadiran negara di Tanah Suci. Kami ingin jamaah Indonesia merasakan pelayanan terbaik dan bangga sebagai bagian dari bangsa besar yang dihormati di dunia Islam,” tutur Dahnil menutup pernyataannya.[]
Baca Juga: Prabowo Targetkan Produksi Mobil Nasional dalam Tiga Tahun Mendatang
Mi’raj News Agency (MINA)