Ouagadougou, Burkina Faso, MINA – Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyerukan upaya untuk melawan pelanggaran atas kedaulatan serta hak asasi manusia warga Muslim minoritas di seluruh dunia.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR Bidang Politik dan Keamanan tersebut pada Konferensi ke-15 Parliamentary Union of Islamic Countries (PUIC) di Ouagadougou, Burkina Faso, yang berlangsung pada 27 hingga 31 Januari 2020.
Konferensi tersebut mempertemukan anggota parlemen dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), demikian dikutip dari website resmi Kemlu RI, Ahad (2/2).
Delegasi RI dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik dan Keamanan, Azis Syamsuddin yang didampingi Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSP), Fadli Zon, beserta lima anggota BKSAP lainnya yaitu Mardani Ali Sera, Muhammad Farhan, Luluk Nur Hamidah, Sondang Tiar Tampubolon, dan Muslim.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Dalam pernyataannya, Wakil Ketua DPR juga menyerukan agar wakil-wakil parlemen bersatu untuk menghentikan aksi-aksi terorisme dan konflik antar Muslim.
Fokus selama konferensi tertuju pada kondisi yang sedang melanda masyarakat Islam di Palestina dan Xinjiang. Desakan untuk memberikan bantuan serta menghentikan konflik di kedua tempat terus diserukan oleh semua delegasi.
Di sela-sela pertemuan, Delegasi RI juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen negara tuan rumah, Burkina Faso, serta Ketua Parlemen Aljazair.
Dalam kedua pertemuan tersebut, para delegasi membicarakan bagaimana Parlemen dapat berkontribusi pada peningkatan hubungan bilateral antar negara.
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Delegasi RI telah menyampaikan kesiapan Indonesia untuk berinvestasi di bidang-bidang prioritas Burkina Faso dan Aljazair. Sebagai hasil dari kedua pertemuan, telah disetujui adanya exchange of MPs dan juga Grup Kerja Sama Bilateral antara Indonesia dengan kedua negara. (R/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)