Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia menyerukan pembukaan segera koridor kemanusiaan di wilayah Jalur Gaza untuk menyuplai bantuan kemanusiaan bagi para korban serangan militer pendudukan Israel.
“Fokus Indonesia adalah segera establish humanitarian corridor untuk menyuplai bantuan kemanusiaan bagi para korban dan survivor di wilayah konflik tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/10).
Namun, Iqbal menjelaskan, eskalasi kekerasan di wilayah konflik harus dihentikan terlebih dahulu barulah memungkinkan untuk membangun koridor kemanusiaan.
Sementara itu, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Judha Nugraha menyebut, jumlah warga WNI yang saat ini berada di Jalur Gaza adalah sebanyak 10 orang.
Judha mengaku sudah melakukan komunikasi dengan kesepuluh WNI tersebut, tapi belum bisa melakukan evakuasi karena Jalur Gaza masih terus dibombardir oleh militer pendudukan Israel. Untuk itu diperlukannya jalur kemanusiaan.
“Proses evakuasi itu mengedepankan keselamatan. Satu hal yang harus kita pastikan adalah jalur evakuasi yang aman. Kita tidak mungkin menggerakkan WNI kita ditengah pertempuran. Proses evakuasi di Gaza utamanya akan kita lakukan ketika ada jalur Kemanusiaan. Nah ini yang kita terus upayakan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi meminta dukungan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk mengevakuasi WNI) dari Gaza.
Menlu juga mendesak agar ICRC ikut mendorong upaya penghentian kekerasan yang dilanjutkan dengan penerapan koridor kemanusiaan.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
ICRC merupakan lembaga yang paling berwenang dan punya potensi untuk membuka jalur kemanusiaan di wilayah konflik. (L/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah