Jakarta, 18 Jumadil Akhir 1437/28 Maret 2016 (MINA) – Indonesia siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan 16th International Labour Organization (ILO) Asia and Pacific Regional Meeting (APRM). Demikian ditegaskan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker), Abdul Wahab Bangkona, dalam pertemuannya dengan Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder, di Jenewa, Swiss.
Berdasarkan rilis resmi Kementerian Luar Negeri RI uang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (28/3), APRM merupakan pertemuan kawasan Organisasi Buruh Internasional (ILO) untuk kawasan Asia Pasifik.
Pertemuan akan dihadiri oleh delegasi pemerintah, pekerja, dan pengusaha dari sekitar 36 negara di Asia-Pasifik dan 12 negara-negara Arab, serta sejumlah wakil organisasi regional dan internasional. APRM akan diselenggarakan di Bali, pada tanggal 6-9 Desember 2016.
Bagi Pem. RI, pertemuan APRM memiliki arti penting dan strategis bagi kawasan. Sebagai wilayah yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia, Asia-Pasifik memiliki jumlah tenaga kerja yang besar. Hal ini merupakan potensi sekaligus tantangan bagi negara-negara di kawasan . Untuk itu, pertemuan APRM mendatang akan mengkaji berbagai peluang kerja sama di kawasan dalam mewujudkan terciptanya kerja layak di negara-negara Asia-Pasifik.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“ILO menyambut baik kesediaan Pemri menjadi tuan rumah APRM. Hal tersebut menunjukkan kuatnya komitmen dan kepemimpinan Indonesia dalam mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan, khususnya terciptanya kerja layak, baik di tingkat nasional, regional, maupun global” jelas Dirjen ILO.
Sekjen Kemnaker mengapresiasi kerja sama Pem, RI dan ILO yang selama ini telah terjalin dengan baik, khususnya berbagai proyek peningkatan kapasitas dalam mendukung penciptaan kerja layak di Indonesia.
“Mengingat isu ketenagakerjaan di Indonesia semakin kompleks, ILO kiranya dapat terus mendukung program peningkatan kapasitas bagi Indonesia, khususnya melalui kegiatan pelatihan-pelatihan di International Training Centre (ITC) ILO di Turin, Italia” tambah Sekjen Kemnaker.
Sejalan dengan komitmen Presiden RI untuk membangun daerah tertinggal, Indonesia mengharapkan penguatan kerja sama RI-ILO melalui pelatihan di bidang labour inspector dan industrial relations. Dalam hal ini, Dirjen ILO menyatakan siap memberikan dukungan penguatan kapasitas bagi Indonesia.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Indonesia akan terus meningkatkan upaya mewujudkan kerja layak melalui kerangka kebijakan yang berkelanjutan” jelas Sekjen Kemnaker. Untuk itu, ILO dan RI sepakat untuk memperkuat kerja sama di masa mendatang, termasuk tindak-lanjut seminar “Indonesia’s Agenda for SDGs towards Decent Work for All” yang diselenggarakan di Jakarta, pada tanggal 17-18 Februari 2016.(T/P008/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat