Amman, MINA – Dubes RI untuk Yordania Andy Rachmianto mengajak Menteri Kesehatan Yordania Assayeh Mahmoud Al-Seyyab, untuk terus mendorong perluasan kerja sama kesehatan antara kedua negara termasuk mengenai vaksin yang sudah banyak diproduksi di Indonesia sedangkan Yordania masih harus mengimpor.
Menteri Al-Sheyyab menyambut baik usulan Dubes Andy terkait perluasan kerja sama kesehatan di bidang pembuatan vaksin tersebut dan akan berusaha membantu segala bentuk kerja sama dalam bidang kesehatan.
Sebelumnya pada Desember 2017, Indonesia dan Yordania telah menandatangani kesepakatan kerja sama di bidang Pengawasan Makanan dan Obat, yang melibatkan BPOM RI dan Jordan Food and Drug Administration (JFDA). Demikian keterangan tertulis Kemlu RI yang dikutip MINA, Rabu (15/8).
Kerja sama tersebut merupakan kerja sama bilateral pertama di bidang pengawasan makanan dan obat. Di samping kerja sama tersebut masih terdapat potensi yang besar untuk memperluas cakupan kerja sama kesehatan di bidang lain, misalnya Produksi Vaksin.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Kedua negara dipandang dapat memperoleh keuntungan yang besar dan saling menguntungkan melalui kerja sama pembuatan vaksin. Hingga saat ini Pemerintah Yordania belum memiliki industri vaksin sehingga kebutuhan vaksin dalam negerinya masih sangat bergantung pada produk vaksin impor.
Di sisi lain, Indonesia memiliki industri farmasi yang mampu memproduksi vaksin dan telah mengembangkan kerja sama pembuatan vaksin dengan berbagai negara.
Dubes Andy menyampaikan, penjajakan awal kerja sama pembuatan vaksin antara kedua negara akan dimulai pada bulan September 2018 mendatang. Rencananya Jordan University of Science and Technology (JUST) dan Jordan Food and Drugs Administration (JFDA) akan berkunjung ke Indonesia yang salah satu tujuannya adalah untuk menjajaki kerjasama produksi vaksin, yang akan melibatkan pemerintah, universitas dan industri.
JUST. Hal tersebut mengingat Menteri Al-Sheyyab memiliki hubungan yang baik dengan JUST dan pernah menjabat sebagai Presiden JUST pada periode 2015-2016.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Di sampinig itu, Menteri Al-Sheyyab juga indikasikan ketertarikannya untuk memperluas kerja sama di bidang Pendidikan Kedokteran dengan Indonesia.(L/R04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina