Accra, Ghana, MINA – Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Nugraha Mansury mewakili Indonesia dalam pertemuan UN Peacekeeping Ministerial (UNPM) 2023, pertemuan internasional terbesar yang membahas berbagai isu Misi Perdamaian PBB di Ghana pekan lalu.
UNPM merupakan pertemuan dua tahunan yang diselenggarakan oleh PBB untuk membahas dukungan terhadap MPP PBB, khususnya melalui penyampaian komitmen (pledge) dari tiap negara anggota selama dua tahun ke depan.
“Indonesia selalu menyuarakan pentingnya mandat Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB yang spesifik dan tepat, yang melibatkan konsultasi antara Dewan Keamanan PBB, host country, negara kontributor pasukan, dan Sekretariat PBB. Kemitraan merupakan kunci utama,” kata Pahala dalam keterangan tertulis Kemlu RI yang dikutip MINA, Senin (11/12).
UNPM 2023 dibuka oleh Wakil Presiden Ghana dan Undersecretary-General for Peace Operations, serta dihadiri 68 negara anggota PBB dan 2 organisasi internasional.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Pertemuan membahas lima isu utama dalam MPP PBB, yaitu Perlindungan Masyarakat Sipil, Komunikasi Strategis, Keamanan dan Keselamatan Personil, Kesehatan Mental Pasukan, dan Perempuan dalam Pemeliharaan Perdamaian.
Wamenlu RI menjadi panelis sesi 1 “Capabilities for Mandate Delivery and Ensuring Effective Operations, Including Protection, Safety and Security and Technology”.
Dalam paparannya, Wamenlu RI menyampaikan perlunya mandat MPP yang spesifik dan disertai dukungan yang memadai, pentingnya pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi personil MPP PBB, terutama untuk local community engagement dan komunikasi strategis, guna menghadapi tantangan di wilayah misi yang semakin kompleks.
Wamenlu RI juga menyampaikan pledge Indonesia untuk MPP PBB selama dua tahun ke depan, yaitu penambahan 865 personil penjaga perdamaian TNI dan Polri di mana 155 di antaranya merupakan personil perempuan, program peningkatan kapasitas, forum pemajuan agenda Women, Peace, and Security, serta kesiapan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI dan Pusat Misi Internasional Polri menjadi training hub personil penjaga perdamaian.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Di sela-sela pertemuan, Wamenlu RI melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dan Integrasi Regional Ghana, Wakil Menteri Pertahanan India, Undersecretary-General for Peace Operations, Undersecretary-General for Operational Support, Wamenhan Nigeria, dan Wakil Sekjen European External Action Service untuk Isu Global dan Ekonomi.
Wamenlu RI juga berkesempatan untuk menyaksikan penandatanganan MoU antara BioFarma dengan Atlantic Lifesciences untuk kerja sama produksi dan pemasaran vaksin.
Partisipasi Indonesia dalam MPP PBB merupakan bentuk perwujudan Komitmen Indonesia untuk ikut aktif dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan dunia, sesuai amanat UUD 1945. Saat ini, Indonesia menjadi kontributor pasukan pemelihara perdamaian terbesar ke-7 di dunia.(R/R1/P1)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Mi’raj News Agency (MINA)