Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Tegaskan Posisi Sebagai Episentrum Keuangan Syariah Global di BISFF 2025

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 59 detik yang lalu

59 detik yang lalu

0 Views

Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat, Ph.D. (foto: for MINA)

Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya sebagai poros utama keuangan syariah global melalui partisipasi aktif dalam Brunei Islamic Sustainable Finance Forum (BISFF) 2025.

Forum bergengsi tersebut berlangsung pada Rabu, 28 Mei 2025, di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, dan dihadiri oleh lebih dari 50 negara.

Dalam forum ini, Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat, Ph.D., hadir sebagai salah satu pembicara utama. BISFF 2025 diselenggarakan oleh Brunei Institute of Leadership and Islamic Finance (BILIF), sebuah lembaga pelatihan di bawah Brunei Darussalam Central Bank (BDCB), dengan tujuan mempromosikan kolaborasi global dalam pengembangan keuangan syariah berkelanjutan.

Dalam presentasinya, Sutan Emir memaparkan berbagai langkah strategis Indonesia untuk mempercepat pengembangan ekonomi syariah, memperkuat ketahanan ekonomi nasional, serta berkontribusi pada agenda keuangan berkelanjutan global.

Baca Juga: Udara Jakarta Masih Buruk: Warga Rentan Kurangi Aktivitas Luar Ruangan

“Indonesia tidak hanya fokus pada pertumbuhan instrumen keuangan syariah, tetapi juga menjadikannya sebagai pilar pembangunan inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi antar-pemangku kepentingan serta inovasi kebijakan menjadi kunci keberhasilan kita,” ujar Sutan Emir.

Sejak 2020, KNEKS telah meluncurkan 27 inisiatif strategis untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah, mulai dari penguatan regulasi hingga perluasan pasar halal global. Hal ini membawa Indonesia naik ke peringkat ketiga dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI) 2023, dari sebelumnya peringkat ke-10 pada 2018. Peringkat serupa juga diraih dalam Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2023.

Indonesia semakin mantap sebagai produsen produk halal terkemuka dunia. Hingga Maret 2025, lebih dari dua juta sertifikat halal telah diterbitkan. Ekspor produk halal Indonesia pada 2024 mencapai USD 51,4 miliar dengan pertumbuhan rata-rata tahunan 7,08% dalam enam tahun terakhir.

Sektor makanan halal, farmasi, dan fashion muslim menjadi penyumbang utama, didukung kebijakan pemerintah yang mempermudah sertifikasi dan akses pasar.

Baca Juga: AWG Sampaikan Pernyataan Sikap Usai Prabowo Akan Akui Israel Jika Palestina Merdeka

“Peningkatan ekspor ini membuktikan bahwa produk halal Indonesia tidak hanya memenuhi standar global, tetapi juga memiliki daya saing tinggi. Kami optimistis tren ini akan terus berlanjut seiring dengan perluasan jaringan perdagangan dan diplomasi ekonomi,” tambahnya.

Dalam bidang keuangan sosial syariah, KNEKS mengusung empat strategi utama, yaitu transformasi manajemen Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS), penguatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), reformasi pengelolaan wakaf nasional, serta perluasan layanan keuangan syariah berbasis pesantren.

Program unggulan seperti Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) dan Green Sukuk telah menjadi instrumen andalan dalam mendanai proyek publik dan lingkungan.

Partisipasi Indonesia di BISFF 2025 menjadi momentum penting untuk menegaskan peran Indonesia sebagai episentrum keuangan syariah global sekaligus memperkuat ekosistem syariah yang inklusif dan berkelanjutan. []

Baca Juga: Cuaca Jakarta Kamis Ini Berawan, Ada Potensi Hujan Sore Hari

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda