Jakarta, MINA – Indonesia menambah bantuan dana untuk Badan Pemulihan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) untuk pengungsi Palestina di Timur Dekat dari yang sebelumnya US $ 100.000 menjadi US $ 200.000 pada tahun ini.
Duta Besar Indonesia untuk Jordan Andi Rachmianto mengatakan “Pemerintah Indonesia telah menambahkan dana bantuan yang kebanyakan berasal dari sektor swasta seperti filantropis, organisasi nirlaba,” demikian laporan oleh Djakarta Post dikutip MINA.
Pengungsi Palestina menghadapi masalah yang sulit setelah Amerika Serikat (AS) memotong semua dana ke UNRWA. Permasalahan ini disebut akan mengancam program keberlanjutan badan PBB ini karena AS merupakan pendonor terbesar untuk UNRWA dengan rata-rata $ 300 juta setiap tahun.
UNRWA dibangun setelah Israel menduduki Palestina pada tahun 1948 dengan tujuan untuk membantu para pengungsi Palestina. Penduduk Palestina secara paksa diusir dari desa dan kota mereka. UNRWA telah mengelola sekitar 5 juta pengungsi Palestina dengan menyediakan rumah, perawatan kesehatan, layanan sosial dan sebagian besar pendidikan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
UNRWA saat ini telah mengalami krisis keuangan setelah AS menghentikan kontribusinya yang membuat defisit anggaran sebesar $217 juta. Saat ini mereka sedang mencari penyumbang dana untuk menyeimbangkan kekurangan dana tersebut.
Duta Besar Palestina Zuhair al-Shun mengatakan bahwa Indonesia adalah pendukung terbesar untuk perjuangan kemerdekaan Palestina. “Indonesia dapat memainkan peran penting untuk meminta AS mengubah kebijakannya tersebut,” katanya.
Indonesia telah menyumbangkan dana sejak tahun 2008 dan berkontribusi dari $5.000 hingga $10.000 setiap tahunnya. Selain itu, Indonesia juga telah menjanjikan $2 juta untuk Palestina melalui Konferensi Kerja Sama antara Negara-negara Asia untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD). (T / SJ/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza