Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan saat ini tengah mengupayakan agar produk-produk halal yang berasal dari Indonesia bisa diekspor ke 57 negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Dody Edward mengatatakan, recana ini juga sangat didukung oleh Islamic Centre fot Development of Trade OKI. Selanjutnya akan dilakukan sertifikasi terlebih dahulu lalu lanjut ke tahap berikutnya.
“Kita sebagai negara Muslim terbesar, kita ingin juga produk-produk halal kita masuk ke negara-negara OKI,” katanya kepada Mi’raj News Agency (MINA) di Jakarta, Rabu (13/9).
Ia menambahkan, produk-produk halal tersebut tidak hanya terfokus pada makanan, tetapi juga barang-barang lainnya yang berlabel halal, termasuk juga kosmetika. Indonesia berada di posisi keempat di anggota negara OKI sebagai eksportit terbanyak, dan terus akan ditingkatkan tidak hanya dalam produk halal saja.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Menurutnya, sesuai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat kerja dengan Kementerian Perdagangan, Indonesia harus menggali pasar ekspor yang besar khususnya ke .negara-negara Islam, seperti di Afrika dan Timur Tengah. Saat ini menurut Dody yang banyak diekspor adalah minyak kelapa sawit, kertas, dan lain-lain. Itu yang ingin terus ditingkatkan.
“Kalau kita melihat neraca perdagangan kita dengan negara OKI ini kita pada posisi surplus pada tahun 2016, yaitu sekitar 914 juta dolar Amerika atau meningkat 76 persen sejak tahun 2012,” katanya.
Indonesia menjadi tuan rumah acara Workshop on Trade Preferential System among the Member States of the Organization of Islamic Cooperation (TPS-OIC) pada Rabu (13/9) diselenggarakan di Hotel Aryadhuta Jakarta Pusat. Dalam acara tersebut hadir perwakilan negara-negara OKI.
Workshop tersebut juga menjadi cara dalam menggali informasi dan memperluas networking dalam upaya meningkatkan ekspor Indonesia ke negara-negara OKI. (L/R08/RS1)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)