Jakarta, MINA – Industri halal semakin menunjukkan potensi besar sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan permintaan global yang terus meningkat terhadap produk halal, sektor ini diproyeksikan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen dalam beberapa tahun ke depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sebuah konferensi pers, Jumat (10/1) menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya memperkuat ekosistem industri halal di Tanah Air.
“Industri halal bukan hanya soal produk makanan dan minuman, tetapi mencakup sektor farmasi, kosmetik, pariwisata, hingga keuangan syariah. Semua ini memiliki kontribusi besar dalam membangun perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurut data dari Global Islamic Economy Report 2024, Indonesia berada di peringkat teratas sebagai konsumen produk halal dunia. Namun, sebagai produsen, Indonesia masih memiliki ruang yang sangat besar untuk tumbuh.
Baca Juga: Indonesia Jadi Salah Satu Destinasi Utama Pengungsi Rohingya
Saat ini, kontribusi produk halal terhadap PDB nasional baru mencapai sekitar 3,4 persen, jauh di bawah potensinya.
Pemerintah dan pelaku industri telah mengambil langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan sektor ini, seperti memperluas sertifikasi halal, mendorong inovasi teknologi di sektor manufaktur, serta meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.
Selain itu, pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) di beberapa daerah menjadi prioritas untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja.
Pengamat ekonomi syariah, Dr. Rian Hidayat, menyebutkan bahwa keberhasilan industri halal dapat menjadi salah satu kunci untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Dua Pasar Hewan di Kabupaten Lamongan Jatim Ditutup Sementara Imbas PMK
“Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat industri halal global. Namun, perlu ada kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mewujudkan potensi tersebut,” katanya.
Tak hanya itu, industri halal juga dianggap selaras dengan prinsip keberlanjutan. Banyak produk halal yang kini mulai mengadopsi praktik ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan baku organik dan proses produksi yang minim limbah.
Dengan berbagai inisiatif yang tengah dijalankan, harapan besar tertuju pada sektor ini untuk tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar halal global.
Jika dikelola dengan baik, industri halal diperkirakan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. []
Baca Juga: Pendakian Gunung Agung Ditutup Sementara Imbaas Cuaca Ekstrem
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor Adakan Tadrib Mudabbir