Singapura, MINA – Di saat perang genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza terus berlanjut, industri senjata Israel memamerkan senjata-senjata yang telah diuji di lapangan di pameran Singapore Airshow.
Dikutip dari Al Mayadeen pada Jumat (23/2), Kementerian Keamanan Israel dan 11 kontraktor persenjataan, termasuk Israel Aerospace Industries (IAI), Rafael Advanced Defense Systems, dan Elbit Systems ESLT.TA, berpartisipasi dalam acara kedirgantaraan dan pertahanan utama Asia pada Selasa (20/2).
Namun, IAI, Rafael, Elbit, dan Kementerian Keamanan Israel menahan diri untuk mengomentari agresi yang sedang berlangsung di Gaza, termasuk kinerja persenjataan mereka.
“Kami tidak membahas senjata,” kata Ziv Avni, wakil presiden pengembangan bisnis di Elbit, pada pameran drone udara terbarunya.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Sebuah plakat mengindikasikan bahwa drone tersebut dapat membawa amunisi untuk serangan udara yang rahasia dan tepat.
Persenjataan dan amunisi Israel menjalani “uji lapangan” di wilayah pendudukan, seperti Gaza, sebagaimana diungkapkan oleh Yotam Feldman dalam film dokumenternya tahun 2013 “The Lab”.
Kritikus itu berpendapat bahwa hal ini merupakan faktor motivasi bagi Israel untuk mempertahankan pendudukan militernya yang keras, dan menyatakan bahwa industri senjata memperoleh keuntungan dari genosida yang sedang berlangsung.
Meskipun Singapura melarang pertemuan publik tanpa izin dan protes terkait situasi politik di negara lain, kritik online muncul mengenai kehadiran perusahaan senjata Israel di pameran dirgantara tersebut. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara
Mi’raj News Agency (MINA)