Shana’a, 29 Rabi’ul Akhir 1437/8 Februari 2016 (MINA) – Konflik di Yaman telah menyebabkan penderitaan besar, dan situasi semakin memburuk, terutama krisis air. Selama hampir satu tahun, infrastruktur air bersih hancur akibat serangan bom koalisi militer Arab.
Sebuah investigasi yang dilakukan Lembaga pemantau OSINT (This Open Source Intelligence) pekan kemarin menemukan adanya unsur serangan yang disengaja dalam serangan 8 Januari 2016 lalu dengan sasaran pada fasilitas infrastruktur air. Webs lokal Bellingcat setempat menyebutkan.
Serangan koalisi pimpinan Saudi mulai mengebom Yaman sejak Maret 2015 dengan sejumlah besar serangan udara.
Pada pekan kedua Januari 2016, beredar foto di sejumlah jejaring sosial Facebook dan Twitter yang diduga menunjukkan kehancuran oleh serangan udara koalisi Arab pada desalinasi air laut dekat al-Mukha, di pantai gubernuran Ta’izz.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sementara serangan udara koalisi Arab terus menggempur Yaman, konflik internal sendiri terus berlangsung selama hampir satu tahun, sejak Houthi menggulingkan pemerintah Hadi di Shana’a.
Berbagai upaya dialog tengah coba dilakukan untuk mencari solusi politik damai, sehingga tidak memakan korban lebih banyak lagi, terutama warga sipil dan berbagai infrastruktur warga. (R/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza