Oleh : Ali Farkhan Tsani
Hari esok adalah hari akhirat. Hidup tidaklah akan disudahi hingga di dunia ini saja. Dunia hanyalah semata-mata masa untuk menanam benih. Adapun hasilnya akan dipetik adalah di hari akhirat. Maka, beriman kepada hari akhirat menyebabkan rezeki yang Allah karuniakan di dunia memang telah Allah sediakan terlebih dahulu sebagai persediaan hari esok.
Allah mengingatkan kita di dalam firman-Nya :
ياأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr [59] : 18).
Untuk itu, agar rasa taqwa kepada Allah agar tetap tumbuh subur, caranya adalah dengan senantiasa melestarikan ibadah kepada Allah dengan rasa cinta.
DR. Muhammad Na’im Yasin, dalam buku “Yang menguatkan dan yang membatalkan Iman”, menguraikan, hal-hal yang dapat menyuburkan iman kepada Allah, antara lain :
1. Menuntut ilmu / Ta’lim. (QS Fathir : 28)
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim
2. Membaca / Menyimak Al-Qur’an (QS Al-Isra : 282)
3. Dzikir kepada Allah. (QS Al-Anfal : 2-4).
4. Menggunakan daya Fikir adalah aktivitas yang mengacu kepada renungan terhadap ciptaan Allah, ayat-ayat-Nya dan mukjizatnya (QS.3 : 190-191)
5. Memperbanyak amal saleh (fastabiqul khoirot). (QS Al-Baqarah : 148).
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
6. Bermunajat / berdoa kepada Allah. (QS Al-Baqarah : 186).
7. Saling tolong menolong dan loyal kepada sesama mukmin (QS Al-Maidah : 2).
8. Melazimkan amalan sunah/nawafil/tambahan : qiyamul lail, shalat dhuha, shalat rawatib.
Seyogyanyalah kita selaku orang-orang yang telah mengaku beriman memupuk imannya dengan takwa, lalu merenungkan hari esokya, apa gerangan yang akan kita bawa untuk menghadap Allah. Marilah kita masing-masing menghitung terlebih dahulu laba rugi hidup sendiri sebelum dihitung kelak.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23] Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran
Oleh karena tidak ada di antara kita yang terlepas dari pengawasan Allah, tidak ada tindak kemaksiatan kita, kedzaliman kita, yang tidak diketahuinya. Menunjukkan kita agar selalu menyuburkan nilai taqwa kepada-Nya. Sebab dengan taqwa itulah kita menjadi selalu dekat dengan Allah, dan Allah memang harus selalu kita dekati bukan kita jauhi, apalagi kita lupakan.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita menjadi hamba-hamba yang cinta dengan amalan-amalan penduduk syurga. Wabil khusus dengan hadirnya bulan suci Ramadhan, semoga menjadikan kita lebih cinta akhirat, cinta Allah sebagai bekal kita. Amin.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga