London, MINA – Lima belas anggota Dewan Partai Konservatif di Inggris diam-diam dipulihkan kembali ke posisinya setelah menghadapi skorsing atas sentimen anti-Muslim dan rasis yang mereka suarakan secara daring, menurut laporan harian Inggris, Guardian.
Anggota partai itu diskors pekan lalu karena dugaan komentar anti-Muslim setelah serangan teror Selandia Baru. Demikian Daily Sabah melansir, Senin (25/3).
Tetapi prosedur disiplin Partai Konservatif telah diawasi setelah 15 anggota dewan diterima kembali.
Ketua Forum Muslim Konservatif Mohammed Amin meminta partai untuk mempublikasikan proses disipliner formal.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
The Guardian menemukan lebih dari selusin contoh anggota parlemen yang berbagi konten yang tidak menyenangkan, termasuk menyebut Muslim “manusia gua,” Saudi “petani pasir”.
Koran ini juga menemukan sebagian besar anggota Konservatif yang telah diskors karena konten anti-Muslim atau rasis telah diterima kembali ke partai.
Pekan ini, Andrew Bowles, pemimpin dewan Konservatif dari wilayah Swale, dipekerjakan kembali setelah skorsing 13 hari karena mencuit sebuah unggahan yang memuji pemimpin sayap kanan Tommy Robinson dan mengecam keputusan Facebook yang menghapus akunnya.
Bowles mengatakan kepada Guardian dia tidak memiliki “pandangan rasis atau Islamofobia” dan mengatakan dia mencuitkan kembali unggahan tersebut karena dia yakin Robinson memiliki “hak untuk meminta pendapatnya.”
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Partai Konservatif telah membantah tuduhan partai itu secara kelembagaan anti-Muslim, mengklaim kasus-kasus selektif yang disoroti oleh Guardian tidak memberikan pandangan yang komprehensif tentang bagaimana pengaduan dalam partai ditangani.
Berita tentang pengunduran diri anggota dewan datang di tengah kekhawatiran yang semakin besar atas tanggapan penolakan Partai Konservatif terhadap laporan tentang rasisme anti-Muslim yang berakar kuat di tubuh partai, ketika jumlah kejahatan rasial terhadap Muslim meningkat 593 persen di Inggris pada pekan menyusul serangan teroris di masjid Christchurch, Selandia baru, menurut kelompok pemantauan Tell Mama.
Sadiq Khan, Wali Kota London dari Partai Buruh, mengatakan kepada surat kabar Inggris Observer pada Ahad ia sering menjadi sasaran pelecehan anti-Muslim oleh anggota partai dan pendukung Partai Konservatif.
“Jelas bagi saya partai ini ingin menyapu masalah ini di bawah karpet dan lebih peduli pada citra publik daripada menghentikan rasisme dalam partai,” ujar asisten sekretaris jenderal Dewan Muslim Inggris, Miqdaad Versi, mengatakan kepada Guardian. (T/R11/P1)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris