London, MINA – Pemerintah Inggris berencana menghapus kelompok militan Suriah Hay’at Tahrir Al-Sham (HTS) dari daftar terorisnya dalam waktu dekat, di tengah-tengah pengambilalihan kekuasaan menyusul jatuhnya rezim Assad.
Pada hari Ahad (8/12), oposisi Suriah yang dipimpin HTS berhasil menguasai ibu kota, Damaskus, menyelesaikan serangan cepat selama sepuluh hari yang membuat oposisi Suriah merebut banyak kota besar dari Bashar Al-Assad, yang secara efektif mengakhiri perang saudara selama hampir 14 tahun dan lebih dari lima dekade Partai Baath Suriah dan cengkeramannya yang kuat pada kekuasaan. MEMO melaporkan.
Kemenangan itu tampaknya menjadikan HTS sebagai otoritas terkemuka di antara kelompok-kelompok oposisi terdahulu di Suriah, yang mengarah pada kemungkinan bahwa HTS dapat membentuk pemerintahan dan administrasi negara berikutnya dalam waktu dekat.
Namun, satu kendala utama yang menghalangi legitimasi internasional pemerintahan semacam itu adalah fakta bahwa pemerintahan itu telah dilarang sebagai organisasi teroris selama bertahun-tahun oleh banyak negara Barat, khususnya Amerika Serikat dan Inggris, karena hubungan historisnya dengan Al Qaeda. Namun, kabarnya hal itu dapat segera berubah.
Baca Juga: Rusia dan Iran Tandatangani Kerja Sama Strategis
Berbicara kepada program ‘Today’ di BBC Radio 4 pada hari Senin, Menteri Hubungan Antar-pemerintah Inggris, Pat McFadden, mengatakan situasi di Suriah “sangat tidak menentu” dan peninjauan ulang terhadap penetapan HTS sebagai organisasi teroris “harus dipertimbangkan”.
Menteri tersebut menambahkan “banyak hal akan bergantung pada apakah pernyataan mereka tentang perlindungan kaum minoritas dan warga negara didukung.”
Komentarnya muncul setelah berakhirnya kekuasaan Assad yang disambut baik oleh Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer. Juru Bicara resminya menyatakan pemerintah memiliki kebijakan “yang sudah lama” untuk tidak terlibat dengan organisasi-organisasi yang masuk daftar hitam, tetapi tetap menjaga daftar teroris dalam peninjauan berkala.
Tokoh pemerintah dan keamanan Inggris lainnya yang mengomentari masalah ini termasuk Sir John Sawers, mantan Kepala Badan Intelijen Asing Inggris MI6, yang mengatakan kepada Sky News bahwa akan menjadi “sangat konyol” jika London tidak dapat bekerja sama dengan HTS karena larangan tersebut. []
Baca Juga: Kebakaran Los Angeles Timbulkan Asap dan Debu Beracun
Mi’’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Teknis Mulai Datang ke Kairo Bahas Pelaksanaan Gencatan Senjata