Inggris Catat Lebih dari 150.000 Kematian Akibat COVID-19

London, MINA – telah mencatat lebih dari 150.000 kematian akibat virus corona sejak pandemi dimulai pada Maret 2020 lalu.

Pada hari Sabtu (8/1) saja, 313 orang meninggal, sehingga jumlah korban tewas menjadi 150.057. Angka ini merupakan peningkatan 38,3% dibandingkan dengan pekan sebelumnya, Anadolu melaporkan.

Data resmi menunjukkan 146.390 lebih orang dites positif pada hari Jumat (7/1), sementara 1,2 juta orang sebelumnya telah dinyatakan positif yang dikonfirmasi sejak 2 Januari, mewakili kenaikan pekanan 10,6%.

Pada hari Rabu (5/1), 51,9 juta orang diberikan dosis pertama vaksin, dengan 47,6 juta orang menerima dosis kedua dan 35,2 juta booster atau dosis ketiga.

Pada hari Sabtu, Komite Gabungan untuk dan Imunisasi (JCVI) mengatakan kebutuhan akan vaksin dosis keempat belum diperlukan dan prioritas adalah agar masyarakat menerima dosis pertama, kedua, dan ketiga.

Analisis oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menunjukkan pencegahan rawat inap pada orang berusia 65 tahun ke atas tetap pada 90% tiga bulan setelah mengambil booster.

“Data saat ini menunjukkan dosis booster terus memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah, bahkan untuk kelompok usia yang paling rentan. Ini sangat menggembirakan dan menekankan pentingnya suntikan booster,” kata Profesor Wei Shen Lim dari JCVI.

“Dengan Omicron yang terus menyebar luas, saya mendorong semua orang mengambil untuk dosis booster mereka, atau paling tidak divaksinasi dua dosis pertama mereka, guna meningkatkan perlindungan terhadap penyakit serius,” tambah Lim. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.