London, MINA – Sekelompok aktivis pro-Palestina menyemprotkan cat merah ke markas besar Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris di London sebagai protes atas penjualan senjata ke Israel.
Aksi bersama tersebut dilakukan pada Rabu (10/4) oleh anggota kelompok Aksi Palestina dan Permintaan Pemuda, yang menyerukan kepada partai Konservatif dan Partai Buruh untuk berkomitmen menerapkan embargo senjata dua arah terhadap Israel.
“Kementerian ini tidak membela, malah membunuh (warga Palestina). Kami tidak lagi menerima kelanjutan proyek kematian ini karena Inggris mengizinkan penjualan senjata ke Israel (menyerang Gaza),” kata Youth Demand, membagikan rekaman video dari protes di X.
Palestine Action mengatakan di X bahwa kementerian tersebut memberikan kontrak senilai ratusan juta poundsterling Inggris “kepada Elbit Systems dan melatih militer Israel.”
Baca Juga: Pemukim Yahudi Bakar Rumah-Rumah Palestina Saat Pasukan Israel Terus Menyerang
“Kementerian Pertahanan basah kuyup oleh pertumpahan darah Palestina yang diakibatkan oleh kesepakatan mereka dengan militer Israel dan Sistem Elbit,” tambahnya.
Rekaman itu juga menunjukkan petugas polisi menangkap para pengunjuk rasa di lokasi kejadian.
Menteri Pertahanan Grant Shapps mengatakan, Angkatan Bersenjata tidak bisa dan tidak akan terintimidasi. Dan Menyebut para aktivis sebagai “penjahat pengecut,” dan “ia senang melihat (mereka) ditangkap,” kata Shapps di X.
Mengutip postingan sekretaris, Youth Demand berkata: “Ah Ya Shapps, 5 orang dengan cat merah adalah penjahat sebenarnya, bukan mereka yang membiarkan pembantaian anak-anak, pekerja bantuan, dan dokter.”
Baca Juga: WFP Tidak Bisa Masukkan Makanan ke Gaza Sejak 2 Maret Lalu
Secara terpisah, Aksi Palestina menargetkan fasilitas pemasok komponen elektronik Avnet di Waltham Park, Berkshire pada Rabu pagi karena memasok “persenjataan elektronik untuk persenjataan Elbit dan jet tempur F-35 yang digunakan oleh militer Israel.”
Gambar yang dibagikan di X menunjukkan fasad bangunan dicat semprot dan jendela pecah.
Elbit Systems Elbit Systems, produsen senjata terbesar Israel, memasok 85% amunisi darat dan udara yang digunakan oleh militernya.
Israel telah melancarkan serangan militer yang mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober yang menewaskan sekitar 33.500 warga Palestina.
Baca Juga: Delegasi Hamas Berangkat ke Kairo untuk Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata
Mereka juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan wilayah kantong pantai tersebut, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Perang telah menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara sebagian besar infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur. (T/R5/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mengenal Muqabalah, Tradisi Membaca Al-Qur’an Selama Ramadhan di Italia