INGGRIS KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN KE SURIAH

London, 28 Ramadhan 1434/4 Agustus 2013 (MINA) – Pemerintah Inggris mengirim bantuan kemanusiaan terbesar dengan nama “Idul Fitri di Suriah” yang saat ini telah mencapai gerbang perbatasan Cilvegozu di selatan Turki.

Perjalanan yang dimulai dari Inggris sejak 24 Juli lalu melalui jalur darat. Sebanyak 75 truk bantuan senilai 7,5 juta Poundsterling.

Konvoi terdiri dari truk sampah, truk pemadam kebakaran dan ambulan yang paling dibutuhkan di Suriah. Saat ini, banyak infrastruktur telah rusak parah akibat konflik yang dimulai sejak Maret 2011 lalu.

“Saat ini, krisis di Suriah dalam permasalahan serius. Ratusan orang terbunuh atau terluka setiap hari dan jutaan orang terpaksa mengungsi,” kata Sekretaris untuk Bantuan Internasional Inggris, Justine Greening.

“Inggris telah berkomitmen memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 348 juta Poundsterling yang diwujudkan dalam bentuk makanan, perawatan medis, dan barang-barang kebutuhan lain untuk lebih dari satu juta orang, termasuk mereka yang mengungsi di Lebanon, Yordania, Turki, dan Irak,” tambahnya.

Menanggapi laporan PBB mengenai jumlah korban di Suriah, Justine Greening mengatakan, kematian 100.000 orang itu sebagai akibat dari konflik di Suriah merupakan tragedi kemanusiaan yang membutuhkan tindakan nyata dari masyarakat internasional.

Pemerintah Inggris berkomitmen memberikan bantuan medis, makanan, tenda, dan air bersih. Sudah saatnya semua pihak ikut ambil bagian dalam penyelesaian konflik dan dapat membuka akses ke semua wilayah Suriah.

“Saya meminta semua pihak untuk menghormati kerja lembaga kemanusiaan dan untuk bergerak ke arah resolusi politik untuk krisis ini,”tambahnya lagi.

Bantuan pemerintah Inggris dalam konvoi tersebut meliputi 600.000 paket makanan untuk 120.000 orang per bulan, 20.000 paket bantuan termasuk barang-barang seperti selimut dan pakaian hangat, air minum bersih untuk 45.000 pengungsi, dan makanan ringan untuk 21.000 orang.

Inggris juga menyediakan perawatan klinis dan konseling bagi 13.000 pengungsi, termasuk mereka yang telah mengalami trauma atau kekerasan seksual. (T/P04/P02)

Mi’raj News Agency (MINA)