London, MINA – Pemerintah Inggris telah mengonfirmasi bahwa tentaranya menerima pelatihan di Israel selama genosida dua tahun di Gaza. Hal ini menandai pengakuan resmi pertama kehadiran militer Inggris di israel/">akademi militer Israel.
Dilansir dari Quds News Network (QNN) pada Senin (1/12), media investigasi Declassified UK, mengungkap pernyataan Wakil Menteri Parlemen untuk Veteran, Al Carns pada 26 November lalu, yang menyatakan bahwa “kurang dari lima personel Angkatan Bersenjata Inggris telah belajar di program staf pendidikan di Israel sejak Oktober 2023.”
Menurut Declassified, pernyataan Al Carns itu menanggapi pertanyaan parlemen yang diajukan oleh mantan anggota parlemen Zarah Sultana pada 18 November sebelumnya.
Charlie Herbert, pensiunan jenderal Angkatan Darat Inggris, mengatakan kepada Declassified: “Sungguh luar biasa mengetahui bahwa personel militer Inggris telah menjalani pendidikan atau pelatihan militer di Israel selama dua tahun terakhir. Mengingat tuduhan kredibel tentang kejahatan perang terhadap kepemimpinan politik dan militer IDF, semua pertukaran semacam itu seharusnya segera dihentikan.”
Baca Juga: Paus Leo XIV Tiba di Lebanon
“Asosiasi dengan IDF sangat merugikan angkatan bersenjata kita, mengingat perilaku IDF di Gaza sejak akhir 2023, dan anggapan kita berlatih di Israel hanya menambah tuduhan keterlibatan Inggris dalam genosida ini.”
Sebelumnya pada bulan Juli, terungkap pula bahwa tentara Israel telah berlatih di Inggris di Royal College of Defence Studies (RCDS) yang bergengsi, salah satu akademi militer paling terkemuka di Inggris, pada 2023 dan 2024.
Pada bulan Agustus, Inggris mengonfirmasi bahwa pesawat pengintai Angkatan Udara Kerajaan telah melakukan penerbangan pengintaian di atas Gaza sejak awal genosida. Koordinasi dengan pasukan Israel menimbulkan kekhawatiran tentang keterlibatan Inggris dalam kejahatan perang.
Inggris juga telah memasok senjata kepada Israel selama serangannya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 70.000 warga Palestina dan melibatkan pembersihan etnis terhadap sebagian besar warga Palestina dari rumahnya. Sekitar 80 persen bangunan dan rumah telah hancur. []
Baca Juga: Warga Israel Demo Tolak Pengampunan Kasus Korupsi Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic