Jakarta, MINA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) membuka peluang kerja sama strategis dengan Inggris di berbagai sektor, mulai dari pengelolaan sampah, energi baru terbarukan (EBT), ketahanan pangan, pendidikan, hingga keamanan siber.
Hal itu mengemuka dalam pertemuan antara Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey, usai gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/7).
Dalam pertemuan tersebut, Dominic menyampaikan ketertarikannya terhadap model pengelolaan sampah di Jawa Tengah.
Menurutnya, sektor tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi energi terbarukan dengan pendekatan bisnis berkelanjutan.
Baca Juga: Dua Utusan Pesantren Shuffah Al-Jamaah Lulus Standardisasi Da’i Nasional MUI ke-41
“Kami ingin tahu lebih jauh tentang komposisi sampah dan model bisnis pengelolaannya di Jateng. Ini bisa menjadi salah satu pintu masuk kerja sama konkret,” ujar Dominic.
Selain sampah, Inggris juga menawarkan dukungan penguatan keamanan digital bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jateng.
Bentuknya berupa modul e-learning ramah pengguna yang dapat diakses melalui platform e-commerce lokal, guna meningkatkan perlindungan siber dan daya saing UMKM di pasar global.
Tak hanya itu, Dominic juga menawarkan program beasiswa pendidikan S2 bagi aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jateng di sejumlah universitas di Inggris.
Baca Juga: Adhyaksa Dault Tegaskan Keyakinan akan Kemenangan dan Kemerdekaan Palestina
Program ini mencakup pembekalan akademik, pelatihan bahasa Inggris, hingga peningkatan kapasitas riset dan adaptasi budaya.
Menariknya, Pemerintah Inggris juga membuka peluang promosi investasi Jawa Tengah dalam forum-forum bisnis di Jakarta.
Dominic bahkan mengundang langsung perwakilan Pemprov Jateng untuk menghadiri event business meeting yang akan digelar Kedubes Inggris.
“Potensi kerja sama lainnya meliputi sektor EBT, agroindustri, industri makanan, hingga pariwisata berkelanjutan,” imbuh Dominic.
Baca Juga: Selebritis Inara Rusli Dinobatkan sebagai Ambassador RSIA Indonesia di Gaza
Untuk menindaklanjuti peluang tersebut, Dominic bersama tim dari Kedubes Inggris dijadwalkan bertandang ke Semarang pada Oktober 2025 untuk bertemu langsung dengan jajaran pimpinan Pemprov Jateng.
Gubernur Ahmad Luthfi menyambut positif rencana itu dan meminta dilakukan pembahasan teknis terlebih dahulu sebelum pertemuan Oktober nanti.
Ia juga menjelaskan bahwa pengelolaan sampah di Jateng bervariasi. Di tingkat kabupaten berkisar 100 ton per hari, sementara di kota besar seperti Semarang dan Solo bisa mencapai 1.000 ton.
“Sistem RDF cocok untuk wilayah dengan produksi 100-200 ton sampah per hari. Tapi untuk yang menghasilkan ribuan ton, perlu pendekatan yang berbeda, bisa kolaborasi antarwilayah atau mandiri,” jelasnya.
Baca Juga: Mengawali Pembangunan RSIA, Maemuna Center Kirim Tim Advance ke Gaza
Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen juga mengusulkan agar kerja sama diperluas ke bidang kesehatan, khususnya peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis.
Ia menyebut Pemprov Jateng tengah fokus memperluas layanan kesehatan hingga pelosok desa, yang membutuhkan dokter spesialis dalam jumlah cukup. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Siang Ini Jakarta Diguyur Hujan dan Angin Kencang, Malam Baru Tenang, Cek Prakiraan Lengkapnya!