Inggris Minta UEFA Tindak Keras Insiden Rasis Pendukung Bulgaria

Pendukung Bulgaria menyanyikan lagu rasis terhadap pemain sepak bola Inggris di Vasil Levski National Stadium di Sofia, Bulgaria, Senin, 14 Oktober 2019. (Foto: dok. The Sun)

Sofia, MINA – Asosiasi Sepak Bola meminta UEFA mengambil tindakan “sangat keras” setelah kualifikasi Piala Eropa negara itu melawan Bulgaria dihentikan dua kali di babak pertama, karena nyanyian rasis dan penghormatan Nazi dari para pendukung tuan rumah.

Kemenangan 6-0 Inggris di Vasil Levski National Stadium di Sofia pada Senin (14/10) dihentikan pada menit ke-28 dan di menit ke-43, tetapi para pemain Inggris memilih untuk tidak meninggalkan lapangan. Permainan segera dilanjutkan setelah dua kali jeda.

Di antara penonton, terlihat mengarahkan nyanyian monyet pada para pemain Inggris. Mereka melakukan penghormatan Nazi dan mengangkat kemeja dengan logo UEFA dan teks “No Respect” – sebuah referensi untuk kampanye “Respect” badan pemerintahan Eropa yang bertujuan mengekang rasisme di olahraga Amerika.

Selama istirahat pertama, penyiar publik memperingatkan bahwa pertandingan bisa dibatalkan sepenuhnya kecuali pelecehan rasis berhenti.

Selama istirahat kedua, puluhan penggemar Bulgaria yang terlibat dalam nyanyian, banyak dari mereka mengenakan hoodies gelap, meninggalkan stadion.

“Saya ingin melihat tinjauan yang sangat ketat oleh UEFA karena saya tahu mereka menanggapi rasisme dengan sangat serius,” kata Ketua FA Inggris Greg Clarke, demikian Times of Israel melaporkan.

“Kita harus bergabung dengan gerakan untuk mengusir rasisme dari permainan kita dan tidak memiliki toleransi untuk itu,” katanya.

FA juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, para pemain Inggris “menjadi sasaran nyanyian rasis yang menjijikkan.”

Serangan rasis dari pendukung Bulgaria tampaknya ditujukan terutama kepada pemain kulit hitam seperti Raheem Sterling, Marcus Rashford dan Tyrone Mings. (T/RI-1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.