London, MINA – Negara-negara Eropa menolak deklarasi Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang hendak mencaplok dan menggabungkan Lembah Jordan di Tepi Barat milik Palestina dengan wilayah Israel.
Inggris, Perancis, Jerman, Italia dan Spanyol dalam keterangan bersama yang dilaporkan Palestinian Information Center (Palinfo), Jumat (14/9) menganggap aksi Netanyahu itu sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional.
“Keputusan Israel sangat membingungkan, pihak manapun sebaiknya tidak membuat keputusan yang menghambat solusi dua Negara, dan menggagalkan perdamaian.”
Sebelumnya, Netanyahu berjanji akan menggabungkan Lembah Jordan menjadi wilayah Israel, jika dirinya kembali berkuasa pada pemilu yang digelar 17 September mendatang.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Deklarasi Netanyahu mendapat kecaman dan penolakan dari dunia Arab dan Islam serta internasional. Uni Eropa menegaskan, rencana Netanyahu menggabungkan Lembah Jordan dan wilayah utara Laut Mati mengancam kesempatan perdamaian.
Lembah Jordan berada di perbatasan Timur Tepi Barat dan Jordania yang menjadi kawasan strategis bagi Negara Palestina di masa mendatang.
Sementara itu, Organisasi Peace Now yang mengawasi permukiman mengatakan, sekitar 53.000 warga Palestina dan 12.800 pemukim Yahudi tinggal di kawasan tersebut. (T/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon