London, 22 Rajab 1435/21 Mei 2014 (MINA) – Pelabelan wajib daging halal bisa menjadi kenyataan di Inggris jika hal yang sama diberlakukan oleh negara-negara Uni Eropa, Menteri Inggris mengatakan.
Sebuah studi Eropa, saat ini sedang melakukan pelabelan daging halal dan Menteri Liberal Demokrat Jenny Willcott mengatakan, pemerintah dapat mempertimbangkan untuk memperkenalkan pelabelan wajib jika penelitian menemukan adanya permintaan yang meluas dari para pelanggan. Muslim Village melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
“Jika label halal diwajibkan di negara-negara Uni Eropa, akan menjadi yang terbaik bagi konsumen dan untuk memastikan produk industri makanan kita mampu bersaing,” kata Willcott.
“Teman saya angota parlemen Konservatif,Philip Davies mengatakan, ada permintaan banyak pelanggan. Saat ini studi yang dilakukan Uni Eropa sedang berusaha mencari titik terang terkait masalah ini. Kami sedang menunggu dengan penuh harap semoga studi ini bisa diberlakukan sehingga kita dapat memiliki informasi lengkap tentang apa yang konsumen inginkan,” katanya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Perdana Menteri Philip Davies mengajukan amandemen dalam restoran besar untuk pelabelan wajib daging halal.
Davies yang pernah bekerja di jaringan supermarket Asda Inggris selama 12 tahun mengatakan, pada umumnya supermarket enggan untuk memberi label daging halal karena dianggap merepotkan. Davies juga menunjukkan persentase Muslim di Inggris relatif kecil dibandingkan seluruh penduduk. Namun, sekitar seperempat daging yang dijual di Inggris halal.
“Sebagai orang yang mempunyai kepercayaan yang kuat dalam memilih, saya pikir salah satu hak dasar konsumen adalah mengetahui apa yang mereka beli,” kata Davies.
“Dan ketika saya menghabiskan 12 tahun bekerja untuk Asda sebelum saya masuk ke Dewan ini, beberapa supermarket enggan untuk melakukan hal tersebut. Alasannya cukup sederhana, karena hal itu sangat merepotkan bagi mereka,” tuturnya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Ini bukan tentang apa yang merepotkan mereka, saya tidak peduli tentang hal itu. Mereka harus memberikan apa yang pelanggan inginkan,” tambahnya. (T/Fauziah/P03/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas