Paris, MINA – Inggris dan Prancis menyepakati perjanjian mengenai pemulangan migran ilegal, demikian pernyataan bersama menteri luar negeri kedua negara pada Jumat (11/11).
Kedua negara berkomitmen menjalankan perjanjian bilateral baru, kata pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan di Paris antara Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly dan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna.
Kebijakan itu menyusul lonjakan imigrasi ilegal di Inggris. Tahun lalu, terdapat lebih dari 28.000 orang yang masuk Inggris secara ilegal. Beberapa di antaranya dengan bantuan para mafia.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris yang baru terpilih, Rishi Sunak, mengumumkan rencana pembatasan jumlah pengungsi yang diterima oleh Inggris.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Padahal, latar belakang Sunak berasal dari keluarga imigran keturunan India. Kakek dan neneknya sempat merantau ke Tanzania sebelum pindah ke Inggris.
Dikutip dari Anadolu Agency, para menteri juga menekankan pentingnya kerja sama dalam mengatasi tantangan global dan bilateral, termasuk perubahan iklim, kerja sama untuk mengamankan pasokan energi. (T/RI-1/P1)
Mi’rj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris