Inggris Puji Turki Buka Pintu dan Urus Pengungsi Suriah

London, MINA – menyatakan, Turki sebagai negara yang menyediakan dan terus memberikan perawatan terbaik dan perlindungan kepada lebih dari 3 juta pengungsi Suriah di negara tersebut.

Acara yang digelar oleh Yunus Emre Institute pada Rabu (9/5) itu meninjau ulang kinerja pemerintah dan LSM-LSM Turki, serta internasional, dalam menerima pengungsi Suriah dan membantu transisi mereka ke dalam masyarakat Turki.

Sesi itu dipimpin Matthew Saltmarsh, pejabat senior di Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Abby Dwommoh sebagai petugas informasi publik sekaligus juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan Ibrahim Vurgun Kavlak yang duduk sebagai koordinator umum Asosiasi Solidaritas Pencari Suaka dan Migran (ASAM), demikian Anadolu Agency melaporkan yang dikutip MINA.

“Ketika saya memberikan presentasi seperti ini, saya sering bertanya kepada penonton, negara mana yang menampung jumlah pengungsi terbesar di dunia?” kata Saltmarsh, memulai sesinya.

“Saya menerima beragam jawaban, namun jarang orang menjawab Turki. Fakta itu tidak banyak diketahui dunia. Dan tentu, tidak ada negara mana pun yang berkontribusi lebih banyak dari Turki untuk menampung pengungsi Suriah,” jelas Saltmarsh .

Saltmarsh juga memuji parlemen Turki yang meloloskan RUU Perlindungan Sementara pada 2014, yang membolehkan warga Suriah masuk ke Turki, memohon suaka kepada pemerintah Turki dan mencegah mereka dideportasi ke Suriah. RUU itu juga memberikan mereka hak menerima pelayanan kesehatan gratis, pendidikan, dan bekerja.

Menurut UNCHR, Turki menampung sebanyak 3,6 juta pengungsi Suriah serta ratusan ribu lainnya dari Afghanistan, Somalia, dan Irak. Jumlah pengungsi bahkan mencapai 4 persen dari total penduduk Turki. (T/R03/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Comments: 0