Landon, MINA – Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan negaranya tidak menerima pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Al-Quds (Yerusalem Timur), pada Rabu (16/5).
Menurut Kantor Berita Palestina WAFA, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson melakukan sebuah percakapan telepon pada Rabu, di mana Johnson menyatakan negaranya menolak pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem.
Dia juga menyampaikan kesiapan Inggris untuk membantu tercapainya perdamaian.
Sementara itu, Presiden Palestina Abbas mengapresiasi sikap Inggris dan menekankan bahwa Palestina mendukung proses perdamaian yang dibentuk berdasarkan legitimasi internasional.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Abbas juga kembali menegaskan bahwa AS tidak dapat lagi menjadi mediator tunggal antara Israel-Palestina setelah mengangkat berkas pengungsi dan Yerusalem dari meja perundingan.
Presiden Palestina mengatakan bahwa saat ini mereka menginginkan mekanisme internasional untuk mencapai perdamaian.
Sedikitnya 62 warga Palestina tewas dan lebih dari 3.000 lainnya luka-luka di Gaza pada Senin setelah pasukan Israel menembaki para demonstran yang memperingati 70 tahun Nakba (Malapetaka) dan memprotes peresmian Kedutaan Besar AS di Yerusalem. (T/R03/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan