Erbil, MINA – Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menyatakan niatnya membubarkan diri dan melucuti senjata sebagai bagian dari inisiatif perdamaian dengan Turkiye untuk mengakhiri konflik selama empat dekade.
Dilansir dari IRNA, PKK telah mengumumkan hasil konferensi ke-12 pada Senin (12/5), yang menyatakan berakhirnya semua tindakan yang dilakukan atas namanya, termasuk perjuangan bersenjata melawan pemerintah Turkiye.
Setelah kongres di Irak utara pada Jumat (9/5), PKK mengatakan bahwa mereka telah membuat keputusan “bersejarah”.
Kantor Berita Firat, outlet media yang dekat dengan kelompok tersebut, melaporkan bahwa pernyataan dari pemimpin PKK Abdullah Ocalan disampaikan selama kongres, yang menguraikan perspektif dan usulannya.
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang di Brussels Unjuk Rasa Menentang Genosida Israel di Gaza
Dipenjara sejak 1999, Ocalan mendesak PKK pada bulan Februari untuk menghentikan perjuangan bersenjatanya dan membubarkan diri dalam upaya untuk menyelesaikan konflik, yang telah mengakibatkan lebih dari 40.000 kematian sejak tahun 1980-an.
Diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Turkiye dan sebagian besar negara Barat, PKK mengumumkan gencatan senjata tak lama setelah itu, tetapi menetapkan syarat-syarat pembubarannya, termasuk pembentukan kerangka hukum untuk negosiasi perdamaian.
Masa depan militan PKK masih belum pasti, khususnya mengenai kemungkinan relokasi mereka ke negara lain. Rincian tentang konsesi apa pun yang mungkin diterima PKK sebagai imbalan atas pembubaran tersebut belum terungkap sejauh ini.
Didirikan pada tahun 1978, kelompok militan tersebut memulai pemberontakan separatis di Turkiye tenggara pada 1984. Militan PKK melakukan serangan bunuh diri dan menggunakan taktik gerilya yang ditujukan ke lokasi militer, lembaga pemerintah, dan misi diplomatik Turkiye di seluruh dunia. []
Baca Juga: Kapal Bantuan ke Gaza Diserang Drone di Kepulauan Malta
Mi’raj News Agency (MINA)