Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Adab Bertamu yang Benar Menurut Ajaran Islam

Zaenal Muttaqin Editor : Rudi Hendrik - Jumat, 7 Februari 2025 - 10:23 WIB

Jumat, 7 Februari 2025 - 10:23 WIB

44 Views

Ilustrasi (Foto: General AI)

DALAM kehidupan sosial, bertamu adalah salah satu aktivitas yang tidak bisa dihindari. Namun, tahukah Anda bahwa ajaran Islam memiliki aturan dan adab yang sangat detail tentang bagaimana seharusnya seorang muslim bertamu?

Tanpa adab, bertamu bisa menjadi bumerang yang merusak hubungan persaudaraan atau ukhuwah sesama muslim.

Maka ada baiknya kita pahami lebih dalam bagaimana Islam mengatur etika bertamu dengan benar, berdasarkan petunjuk Alquran maupun sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Meminta Izin Sebelum Masuk

Baca Juga: Berqurban, Amalan Utama pada Bulan Dzulhijjah

Islam mengajarkan bahwa sebelum memasuki rumah orang lain, kita harus meminta izin terlebih dahulu. Hal ini bukan hanya sekadar sopan santun, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap privasi pemilik rumah.

Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:

 وَإِذَا بَلَغَ الْأَطْفَالُ مِنكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ

Artinya: “Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin.” (QS. An-Nur: 59)

Baca Juga: Teruslah Bersuara untuk Palestina: Membela Palestina adalah Jihad dan Ladang Amal Shalih

Mengucapkan Salam

Sebelum meminta izin masuk, seorang tamu harus mengucapkan salam. Salam adalah doa dan bentuk penghormatan yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.

Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:

 فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَة

Baca Juga: Mengapa Hidup Berjama’ah Adalah Keharusan Ruhani

Artinya: “Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.” (QS. An-Nur: 61)

Tidak Berlama-lama

Islam mengajarkan agar kita tidak berlama-lama saat bertamu, karena hal ini bisa memberatkan tuan rumah. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

 إِذَا زَارَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَجَلَسَ عِنْدَهُ فَلاَ يَقْعُدْ حَتَّى يُؤْذَنَ لَهُ  

Baca Juga: Jejak Kesalehan Seorang Ayah, Cahaya yang Membimbing Generasi

Artinya: “Jika salah seorang dari kalian mengunjungi saudaranya, lalu duduk di sisinya, maka janganlah dia duduk terlalu lama hingga dia meminta izin (untuk pulang).” (HR. Bukhari)

Menghormati Waktu Tamu

Bertamu pada waktu yang tidak tepat, seperti tengah malam atau saat keluarga sedang istirahat, adalah hal yang tidak dianjurkan dalam Islam.

Hal ini bisa mengganggu kenyamanan tuan rumah. Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:

Baca Juga: Generasi Fatherless-Motherless: Ancaman Peradaban Masa Depan

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ مِّن قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ الظَّهِيرَةِ وَمِن بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ  

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari, dan sesudah shalat isya’.” (QS. An-Nur: 58)

Menerima Jamuan dengan Baik

Jika tuan rumah memberikan jamuan, seorang tamu harus menerimanya dengan baik dan tidak menolak kecuali ada alasan yang syar’i.

Baca Juga: Refleksi HTTS 2025: Indonesia Darurat Konsumsi Rokok

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

 مَنْ ذُقْتَ مِنْهُ طَعَامًا فَلاَ تَذُمَّهُ، وَمَنْ لَبِسْتَ مِنْهُ ثَوْبًا فَلاَ تَذُمَّهُ

Artinya: “Barangsiapa yang kamu cicipi makanannya, maka janganlah kamu mencela makanannya. Dan barangsiapa yang kamu pakai bajunya, maka janganlah kamu mencela bajunya.” (HR. Muslim)

Bertamu adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang sangat dianjurkan dalam Islam, namun harus dilakukan dengan adab yang benar. Tanpa adab, bertamu bisa menjadi bumerang yang merusak hubungan persaudaraan.

Baca Juga: Wisuda STISA Abdullah Bin Mas’ud, Spirit Regenerasi Kepemimpinan Berbasis Al-Qur’an

Dengan mengikuti adab-adab yang diajarkan oleh Islam, kita tidak hanya menjaga hubungan baik dengan sesama, tetapi juga mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu Wa Taala.

Jadi, sebelum Anda bertamu, pastikan Anda sudah memahami dan mengamalkan adab-adab yang diajarkan oleh Islam. Jangan sampai aktivitas yang seharusnya mempererat tali silaturahmi justru menjadi sumber masalah karena ketidaktahuan atau ketidakpedulian terhadap adab bertamu.

Memahami dan mengamalkan adab bertamu sesuai ajaran Islam, kita tidak hanya menjadi tamu yang baik, tetapi juga menjadi muslim yang lebih baik.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua. []

Baca Juga: Inilah Siksaan Bagi Orang Yang Selingkuh: Peringatan Keras Dari Allah dan Rasul-Nya

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Kolom
Kolom