DALAM kehidupan sosial, bertamu adalah salah satu aktivitas yang tidak bisa dihindari. Namun, tahukah Anda bahwa ajaran Islam memiliki aturan dan adab yang sangat detail tentang bagaimana seharusnya seorang muslim bertamu?
Tanpa adab, bertamu bisa menjadi bumerang yang merusak hubungan persaudaraan atau ukhuwah sesama muslim.
Maka ada baiknya kita pahami lebih dalam bagaimana Islam mengatur etika bertamu dengan benar, berdasarkan petunjuk Alquran maupun sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Meminta Izin Sebelum Masuk
Baca Juga: Israel Juga Lakukan Genosida Budaya di Gaza, Ini Buktinya
Islam mengajarkan bahwa sebelum memasuki rumah orang lain, kita harus meminta izin terlebih dahulu. Hal ini bukan hanya sekadar sopan santun, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap privasi pemilik rumah.
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
وَإِذَا بَلَغَ الْأَطْفَالُ مِنكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ
Artinya: “Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin.” (QS. An-Nur: 59)
Baca Juga: Geliat Warga Gaza Bangun Kembali Kehidupan Mereka Pascagencatan Senjata
Mengucapkan Salam
Sebelum meminta izin masuk, seorang tamu harus mengucapkan salam. Salam adalah doa dan bentuk penghormatan yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَة
Baca Juga: Peran Suami sebagai Pemimpin Keluarga dalam Islam
Artinya: “Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.” (QS. An-Nur: 61)
Tidak Berlama-lama
Islam mengajarkan agar kita tidak berlama-lama saat bertamu, karena hal ini bisa memberatkan tuan rumah. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِذَا زَارَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَجَلَسَ عِنْدَهُ فَلاَ يَقْعُدْ حَتَّى يُؤْذَنَ لَهُ
Baca Juga: Waspada Konspirasi Trump-Netanyahu Ambil Alih Gaza
Artinya: “Jika salah seorang dari kalian mengunjungi saudaranya, lalu duduk di sisinya, maka janganlah dia duduk terlalu lama hingga dia meminta izin (untuk pulang).” (HR. Bukhari)
Menghormati Waktu Tamu
Bertamu pada waktu yang tidak tepat, seperti tengah malam atau saat keluarga sedang istirahat, adalah hal yang tidak dianjurkan dalam Islam.
Hal ini bisa mengganggu kenyamanan tuan rumah. Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
Baca Juga: Akhlak Mulia, Dakwah Memesona: Kunci Keberhasilan Seorang Da’i
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ مِّن قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ الظَّهِيرَةِ وَمِن بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari, dan sesudah shalat isya’.” (QS. An-Nur: 58)
Menerima Jamuan dengan Baik
Jika tuan rumah memberikan jamuan, seorang tamu harus menerimanya dengan baik dan tidak menolak kecuali ada alasan yang syar’i.
Baca Juga: Cara Islam Memperlakukan Tawanan dan Sandera
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ ذُقْتَ مِنْهُ طَعَامًا فَلاَ تَذُمَّهُ، وَمَنْ لَبِسْتَ مِنْهُ ثَوْبًا فَلاَ تَذُمَّهُ
Artinya: “Barangsiapa yang kamu cicipi makanannya, maka janganlah kamu mencela makanannya. Dan barangsiapa yang kamu pakai bajunya, maka janganlah kamu mencela bajunya.” (HR. Muslim)
Bertamu adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang sangat dianjurkan dalam Islam, namun harus dilakukan dengan adab yang benar. Tanpa adab, bertamu bisa menjadi bumerang yang merusak hubungan persaudaraan.
Baca Juga: Hak dan Kewajiban Suami dalam Islam: Memahami Peran yang Ditetapkan Allah
Dengan mengikuti adab-adab yang diajarkan oleh Islam, kita tidak hanya menjaga hubungan baik dengan sesama, tetapi juga mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu Wa Taala.
Jadi, sebelum Anda bertamu, pastikan Anda sudah memahami dan mengamalkan adab-adab yang diajarkan oleh Islam. Jangan sampai aktivitas yang seharusnya mempererat tali silaturahmi justru menjadi sumber masalah karena ketidaktahuan atau ketidakpedulian terhadap adab bertamu.
Memahami dan mengamalkan adab bertamu sesuai ajaran Islam, kita tidak hanya menjadi tamu yang baik, tetapi juga menjadi muslim yang lebih baik.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua. []
Baca Juga: Gencatan Senjata Palestina-Israel dalam Tinjauan Geopolitik dan Ekonomi Dunia
Mi’raj News Agency (MINA)