Kigali, MINA – Pemimpin klasemen Liga Primer Inggris, Arsenal, akan mengakhiri kesepakatan kemitraan mereka dengan Rwanda pada akhir musim ini, demikian diumumkan dewan pembangunan negara Afrika tersebut pada Rabu (19/11).
Dilansir dari Arab News, kemitraan Visit Rwanda yang ditandatangani delapan musim lalu, semakin disorot karena meningkatnya kekerasan di Republik Demokratik Kongo (RDK) bagian timur yang kaya mineral, yang berbatasan dengan Rwanda.
RDK menuduh Rwanda mempersenjatai dan mendukung milisi M23, yang telah merebut sebagian besar wilayah Republik Demokratik Kongo sejak mengangkat senjata pada 2021.
Konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang dan memicu krisis kemanusiaan, meskipun Republik Demokratik Kongo dan milisi M23 telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata dan kerangka kerja perdamaian dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Seri A Italia Mulai Sabtu Ini, Ada Big Match Fiorentina vs Juventus
Para fans Arsenal pada bulan April memprotes kemitraan yang sedang berlangsung, yang melibatkan logo Visit Rwanda yang disematkan di lengan baju para pemain.
“Arsenal dan Dewan Pengembangan Rwanda telah sepakat untuk mengakhiri kemitraan mereka di akhir musim ini, mengakhiri kolaborasi delapan musim yang mencakup Visit Rwanda sebagai Mitra Resmi Lengan Baju pertama Arsenal,” demikian pernyataan Dewan Pengembangan Rwanda.
Rwanda masih memiliki kemitraan lain dengan raksasa Eropa Paris Saint-Germain, Bayern Munich, dan Atletico Madrid. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pep Guardiola Kritik Pemimpin Dunia Abai terhadap Palestina
















Mina Indonesia
Mina Arabic