GAZA, MINA – Pejuang Palestina menegaskan penolakannya terhadap rencana pengerahan pasukan internasional di Jalur Gaza sebagaimana tercantum dalam resolusi Dewan Keamanan PBB yang baru disahkan.
Mereka menyebut langkah tersebut berpotensi mengurangi kedaulatan rakyat Palestina serta membuka peluang bagi kontrol asing yang tidak sejalan dengan aspirasi perjuangan nasional. Anadolu melaporkan, Selasa (18/11).
Hamas dalam pernyataannya menilai resolusi tersebut tidak mencerminkan kebutuhan rakyat Gaza, terutama setelah lebih dari dua tahun menghadapi agresi militer Israel. Menurut mereka, gagasan pembentukan pasukan internasional justru memaksakan bentuk “perwalian global” yang dapat melemahkan struktur pemerintahan lokal dan membatasi kebebasan politik warga Palestina.
Salah satu keberatan terbesar pejuang Palestina adalah mandat pasukan internasional untuk melucuti kelompok perlawanan. Mereka menilai tugas tersebut akan menjadikan pasukan internasional tidak netral dan berpotensi memihak kepentingan penjajah, mengingat pasukan itu diberi kewenangan untuk menentukan siapa yang dianggap sebagai ancaman di Gaza.
Baca Juga: Ali Baraka: Resolusi PBB Tidak Atasi Akar Penyebab Krisis di Gaza
Hamas juga menegaskan bahwa jika keberadaan pasukan internasional dianggap diperlukan oleh komunitas global, maka penempatannya harus dibatasi hanya di kawasan perbatasan. Dengan demikian, pasukan tersebut tidak memiliki akses untuk mengatur dinamika internal Gaza atau mengintervensi keputusan-keputusan politik masyarakat setempat.
Sikap tegas ini muncul setelah 13 negara anggota DK PBB menyetujui resolusi tersebut, sementara Rusia dan Tiongkok memilih abstain.
Penolakan pejuang Palestina sekaligus menegaskan bahwa setiap upaya stabilisasi Gaza tidak boleh mengabaikan hak rakyat Palestina untuk mengatur wilayahnya sendiri tanpa tekanan dari kekuatan asing. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: Israel Tolak Pengiriman Tenda ke Gaza
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur