SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Awal Mula Kalender Hijriah dan Penamaan Bulan-bulannya Beserta Artinya

Zaenal Muttaqin Editor : Widi Kusnadi - Senin, 1 Juli 2024 - 14:10 WIB

Senin, 1 Juli 2024 - 14:10 WIB

17 Views

Ilustrasi bulan sabit (Foto: Pixabay @fill)

Oleh Zaenal Muttaqin, wartawan Kantor Berita MINA

Kalender Hijriyah, juga dikenal sebagai kalender Islam atau kalender lunar, dimulai dari peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Hijrah (migrasi) Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Peristiwa ini menandai awal dari penanggalan Hijriyah dan ditetapkan sebagai tahun pertama dalam kalender ini oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H atau sekitar 638 Masehi.

Keputusan untuk menetapkan Hijrah sebagai titik awal penanggalan Islam dibuat untuk memberikan standar yang konsisten bagi umat Islam dalam menghitung waktu dan mengatur berbagai urusan agama, sosial, dan administratif.

Baca Juga: Memberantas Judi Online di Masyarakat

Khalifah Umar bin Khattab mengadakan musyawarah dengan para sahabat Nabi untuk menentukan momen yang paling signifikan dalam sejarah Islam sebagai awal kalender baru.

Dari beberapa pilihan yang ada, peristiwa Hijrah dipilih karena merupakan tonggak penting dalam perjuangan dan perkembangan Islam.

Ada 12 nama bulan Islam dalam tahun Hijriah, yaitu Muharam, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.

Cara menentukan tanggal 1 dalam tahun Islam berbeda dengan penanggalan umum. Dalam Islam tanggal 1 bulan baru ditentukan dengan melihat hilal.

Baca Juga: Kunci Sukses Dalam Membina Umat

Kalender Islam dipakai untuk menandai tanggal penting atau peristiwa penting bagi umat Islam. Misalnya saja awal bulan Ramadhan, Syawal, Idul Adha, dan waktu awal ibadah haji.

Penting bagi umat Islam untuk mengetahui nama bulan Islam dan artinya. Apalagi banyak peristiwa penting terjadi dalam bulan-bulan tersebut.

Ibadah khusus, seperti puasa Ramadhan, tahun baru Islam, Maulid Nabi Muhammad, Nuzulul Quran, Isra Mi’raj, kurban, masa idah bagi perempuan yang dicerai atau di tinggal suami dan lain-lain, ditetapkan atau dihitung berdasarkan kalender Islam.

Penamaan Bulan-Bulan Hijriyah

Baca Juga: KH. Ahmad Hanafiah, Ulama Lampung yang Gigih Melawan Penjajah

Penamaan bulan-bulan dalam kalender Hijriyah sudah ada sejak masa sebelum Islam dan diadopsi oleh Nabi Muhammad SAW dan umat Islam setelahnya.

Nama-nama bulan ini memiliki makna yang berkaitan dengan kondisi sosial, cuaca, dan aktivitas masyarakat Arab pada masa itu.

Berikut adalah sejarah singkat penamaan setiap bulan dalam kalender Hijriyah:

1. Muharram (مُحَرَّم)

Baca Juga: 10 Kunci Meraih Sukses Menurut Petunjuk Al-Quran

Bulan pertama dalam tahun Hijriah adalah Muharram. Dalam bahasa Arab artinya ‘terlarang’.

Pada bulan tersebut, ada larangan umat Islam untuk berperang. Pada bulan tersebut, umat Islam baru saja kembali dari ibadah haji.

Untuk menjaga kesucian tersebut, maka dianjurkan untuk tidak berperang sampai tiga bulan ke depan.

2. Shafar (صَفَر)

Baca Juga: Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 Terbilang Sukses?

Pada bulan ini orang-orang Arab punya kebiasaan meninggalkan rumah. Biasanya mereka pergi untuk berperang.

Namun, bisa juga mereka pergi untuk menghindari panas ekstrem pada musim panas.

3. Rabiul Awal (رَبِيْعُ الأَوَّل)

Rabi’ul awal artinya musim semi pertama. Bulan ini bisa dibilang sangat menggembirakan bagi umat kala itu, karena di bulan inilah ternak mulai merumput. Banyak ternak digembalakan pada bulan Rabi’ul Awal.

Baca Juga: Global Kurban, Bukti Cinta Umat Islam Indonesia untuk Dunia

Kemudian peristiwa besar lain pada bulan ini adalah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada bulan yang sama tahun 632 M, Rasulullah juga wafat.

4. Rabiul Akhir (رَبِيعُ الأٰخِر)

Nama bulan Islam selanjutnya, yaitu Rabiul akhir. Secara harfiah, ini artinya musim semi.

Pada saat inilah, hari-hari terakhir musim panen dan masyarakat mulai memasuki musim semi.

Baca Juga: Naik Turunnya Keuangan Syariah: Refleksi Ketidaksempurnaan Sistem

5. Jumadil Awal (جُمَادِى الأَوَّل)

Arti dari Jumadil Awal atau Jumadil Ula adalah tanah mulai mengering.

Pada zaman pra-Islam ketika itu cuaca mulai membeku sehingga tanah mengering.

6. Jumadil Akhir (جُمَادِى الأٰخِر)

Baca Juga: Khutbah Idul Adha 1445: Pengorbanan Untuk Pembebasan Al-Aqsa

Nama bulan Islam yang satu ini, Jumadil Akhir, disebut juga sebagai musim semi kedua atau musim dingin.

Ada juga yang menyebut bulan duka, karena pada bulan ini Fatimah Azzahra, putri Nabi Muhammad dan Siti Khadijah istri Nabi meninggal dunia.

7. Rajab (رَجَب)

Rajab artinya kehormatan atau”‘rasa hormat”. Selain bulan Muharram, di bulan Rajab inilah umat Islam haram berperang atau terlibat konflik.

Baca Juga: Peran Penting Literasi Pengakuan Internasional terhadap Warisan Tak Benda Indonesia

8. Sya’ban (شَعْبَان)

Sya’ban artinya terletak antara dua hal. Bisa diterjemahkan bulan ini ada di antara bulan Rajab dan Ramadhan.

Pada bulan Sya’ban suku-suku di Arab Saudi berpencar untuk mencari air.

Untuk saat ini, bulan Sya’ban adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri sebelum Ramadan.

Baca Juga: Luar Biasa, Sherly Polwan Banyumas Jawa Tengah Hafal Al-Quran 30 Juz

9. Ramadan (رَمَضَان)

Bulan kesembilan dalam kalender Islam ini bisa dibilang paling menonjol.

Ramadan adalah waktu umat Islam berpuasa dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.

Ramadan itu sendiri artinya ‘panas membara’. Menurut sejarah, bulan Ramadan jatuh pada musim panas.

Pada bulan Ramadan ini, umat Islam diperintahkan untuk berpuasa. Bukan sekadar menahan lapar dan haus, melainkan membersihkan pikiran, tubuh, serta jiwa.

10. Syawal (شَوَّال)

Secara bahasa, Syawal artinya ditinggikan atau dibangkitkan. Pada bulan ini, unta betina hamil dan melahirkan.

Umat Muslim pasti tahu peristiwa penting dalam bulan ini adalah Idul Fitri atau hari kemenangan setelah satu bulan penuh berpuasa.

11. Dzulqa’dah (ذُوْالقَاعِدَة)

Bulan berikutnya adalah Dzulqa’dah. Disebut juga bulan “gencatan senjata”.

Bulan ketiga yang dilarang oleh Allah SWT untuk adanya kekerasan atau peperangan.

Tujuannya agar umat Islam dapat dengan tenang beribadah haji pada bulan Dzulhijjah nanti.

12. Dzulhijah (ذُوْالحِجَّة)

Artinya ziarah. Ini adalah waktu bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah haji. Peristiwa penting pada bulan ini adalah Idul Adha atau waktu pengorbanan.

Saat itu, ada kisah Nabi Ibrahim yang diperintah Allah SWT untuk menyembelih putranya Ismail. Sejak itu, ibadah kurban diamalkan oleh umat Islam.

Demikian nama bulan Islam beserta bahasa arab dan artinya semoga dapat difahami dan menjadi pegangan dalam menjalankan ibadah. []

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda

Artikel
Slideshow
Artikel
MINA Preneur