Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA
Jika Allah Ta’ala sudah sayang kepada hamba-Nya, maka akan dirasakan oleh hamba itu dalam kehidupan nyata. Tanda kasih sayang Allah selanjutnya antara lain sebagai berikut.
Ketigabelas, Allah selalu membuka pintu taubat
Tak ada manusia yang tak bernoda dosa. Namun, yang terbaik tentu saja mereka yang sadar setelah melakukan dosa dan segera bertaubat kepada Allah Ta’ala. Allah sayang kepada hamba-Nya yang setelah melakukan dosa dan maksiat lalu kembali kepada-Nya dengan penyesalan.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Allah ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An Nisa’: 110).
Keempatbelas, selalu memberikan pengampunan
Tanda kasih sayang Allah Ta’ala kepada hamba-Nya yang lain adalah senantiasa memberikan ampunan. Allah Ta’ala mengingatkan hamba-Nya agar tidak berputus asa untuk kembali ke jalan yang benar dan lurus. Sebab tidak ada tuhan di jagat raya ini yang bisa mengampuni dosa selain dari Allah semata.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Karena sayangnya Allah kepada hamba-Nya yang melampaui batas, Allah mengingatkan dalam firman-Nya,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
“Katakanlah hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (Qs. Az Zumar: 53-54).
Kelimabelas, Allah membalas semua kebaikan dengan pahala tak terbatas
Allah Ta’ala telah berjanji kepada setiap hamba-Nya yang melakukan segala kebaikan kelak akan dibalas dengan pahala berlipat ganda. Balasan pahala yang berlipat ganda, adalah bukti ayat yang Allah turunkan. Seperti dalam firman-Nya,
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
“Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (Qs. Al – An’am : 160)
Keenambelas, tidak segara menurunkan azab
Allah tidak pernah bersikap otoriter kepada hamba-hamba-Nya para pendosa. Allah juga Maha Sabar melihat kemaksiatan-kemaksiatan yang dilakukan manusia. Allah sengaja tidak segera menurunkan azab-Nya kepada manusia yang selalu bermaksiat kepada-Nya. Mengapa? Karena Allah memberikan kesempatan kepada hamba-hamba-Nya untuk bertaubat, menyesali segala maksiat yang dilakukan.
Apa jadinya jika setiap orang yang melakukan dosa, lalu Allah segera turunkan azab kepadanya. Sudah tentu ketergesa-gesaan itu bukanlah sifat Allah Ta’ala. Dalam firman-Nya dijelaskan,
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَٰكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“Jika Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan- Nya di muka bumi sesuatu pun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya.” (Qs. An-Nahl: 61)
Ketujuhbelas, mengabulkan do’a hamba–Nya
Jika Allah sudah menyintai seorang hamba-Nya, maka sangat mungkin ketika hamba itu menengadahkan tangannya ke langit, berdoa meminta segala ampunan, keselamatan dunia akhirat, Allah akan mengabulkan permohonannya.
Allah Ta’ala berfirman tentang do’a yang pasti diperkenankan oleh-Nya,
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (Qs. Gafir : 60)
Demikianlah beberapa tanda kasih sayang Allah Ta’ala kepada setiap hamba-Nya. Namun, kadang kitalah yang bodoh lagi zalim dan tidak mau merasakan betapa sejatinya Allah Ta’ala lebih menyayangi hamba-Nya dibanding diri sang hamba itu menyayangi dirinya dan orang lain, wallahualam.(A/RS3/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam