Kedatangan jamaah umrah setelah melaksanan rangkaian ibadah di tanah suci memberikan banyak kebahagiaan. Kebahaagiaan yang bukan hanya dirasakan bagi jamaah itu sendiri melainkan juga bagi sanak famili.
Salah satu alasan kebahagiaannya karena adanya pahala yang dijanjikan Allah SWT bagi jamaah yang melaksanakan umrah yaitu dihapuskannya dosa.
Dosa besar maupun dosa kecil dihapus bagi jamaah yang diterima umrohnya sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-20] Tentang Istiqamah
“Ikutkanlah umrah dengan haji (dalam haji qiron atau tamattu’), karena keduanya dapat menghapus kemiskinan dan dosa, seperti api yang membersihkan karat dari besi, emas, dan perak. Selain itu, haji yang mabrur tidak memiliki balasan lain kecuali surga..” (HR An Nasai nomor 2631)
Bagi sanak famili yang tidak menjalankan umrah tentunya juga berharap kebaikan kepada famili mereka yang melaksanakan umrah maupun juga berharap kebaikan atas yang menyambutnya.
Secara khusus, tidak ada dalil atas doa yang ditujukan bagi mereka yang pulang dari umrah. Namun untuk masalah doa, para ulama memberikan kelonggaran di mana setiap orang bisa untuk mendoakan dirinya maupun orang lain tanpa harus ada dalilnya.
Dari Muadz radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi
إِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللَّهِ بِالدُّعَاءِ
Sesungguhnya doa itu bermanfaat (memberi kebaikan) untuk yang sudah turun (terjadi) dan yang belum terjadi. Karena itu, perbanyaklah berdoa, wahai hamba Allah… (HR. Ahmad 22044, Turmudzi 3548 dan dihasankan al-Albani)
Atas penjelasan tersebut maka sanak famili yang menyambut kedatangan jamaah umroh dapat berdoa dengan bebas secara redaksional.
Inti dari doa yang dipanjatkan dapat mengandung harapan agar diterimanya ibadah umroh serta diampuninya dosa dosa yang telah lalu dan akan datang.
Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan
Imama al-Qalyubi – ulama syafiiyah – menganjurkan agar dalam menyambut kedatangan orang umrah, membaca doa berikut,
تَقَبَّلَ اللَّهُ عُمْرَتَك ، وَغَفَرَ ذَنْبَك ، وَأَخْلَفَ عَلَيْك نَفَقَتَك
“Semoga Allah menerima umrah anda, semoga Allah mengampuni dosa anda dan memberi ganti untuk biaya perjalanan anda..
Dalam Hasyiyah al-Qalyubi, Beliau menyebutkan hal-hal yang dianjurkan terkait perjalanan haji atau umrah. Beliau menyatakan,
Baca Juga: Enam Cara Mudah Bantu Palestina
وأن يتلقوه كغيرهم , وأن يقال له إن كان حاجا أو معتمرا : تقبل الله حجك أو عمرتك , وغفر ذنبك , وأخلف عليك نفقتك
Hendaknya mereka (keluarga) menyambutnya (yang umrah) seperti yang lain, dan memberikan doa– jika baru pulang haji atau umrah– “Semoga Allah menerima umrah anda, semoga Allah mengampuni dosa anda dan memberi ganti untuk biaya perjalanan anda.” (Hasyiyah al-Qalyubi, 2/190) []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?