MINA – Saat ini polarisasi terjadi ketika beberapa kepala daerah, MUI dan beberapa ulama menghimbau umat untuk melaksanakan sholat di rumah untuk sementara waktu.
Terlepas dari konteks boleh dan tidaknya pelaksanaan sholat di rumah selama wabah COVID-19 ini menyerang, terdapat fenomena yang menarik yaitu betapa masjid saat ini sangat dirindukan.
Bagi yang berpegang pada maklumat yang membolehkan melaksanakan sholat di rumah selama wabah terjadi, juga buat mereka yang tetap melaksanakan sholat di masjid, keduanya sama-sama menjadikan masjid sebagai tempat yang spesial.
Itu adalah bagian dari pengamalan atas sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, “Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat perlindungan Allah SWT pada hari ketika tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya.
Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam
Mereka adalah, pemimpin yang adil; pemuda yang selalu beribadah kepada Allah SWT; seseorang yang selalu terikat hatinya ke masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni mereka bersatu dan berpisah karena-Nya.
Seseorang yang ketika dibujuk oleh perempuan cantik dan berkedudukan (untuk berzina), tetapi pria itu berkata ‘saya takut kepada Allah SWT’; seseorang yang beribadah secara sembunyi-sembunyi; dan seseorang yang mengingat Allah di tempat yang sepi sehingga mencucurkan air mata (karena ingat dosa-dosa).”
Di saat himbauan lainnya yakni Sholat Jumat ditiadakan untuk sementara, polarisasi ini semakin menguat. Bukan tanpa sebab keutamaan sholat Jumat tidak dapat dipungkiri dan menjadikannya sesuatu yang spesial.
Sebagaimana disebut dalam sebuah hadist yang berbunyi :
“Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang Muslim melaksanakan solat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu.” (HR. Muttafaqun Alaih).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal
Namun demikian, masih banyak keutamaan amalan-amalan lainnya yang dapat kita optimalkan pada hari Jumat. Beberapa amalan ini jangan sampai akhirnya dilupakan hanya karena perbedaan dalam menyikapi boleh dan tidaknya sholat Jumat di masjid pada saat sebuah musibah berlangsung.
Di hari di mana banyak keutamaan sebagaimana hadist dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata, “Hari Jumat adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari Jumat ini lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah, pada hari Jumat terdapat lima peristiwa; diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi, pada hari Jumat juga Adam dimatikan, di hari Jumat terdapat waktu yang mana jika seseorang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon yang haram, dan di hari Jumat pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia dikasihi pada hari Jumat.” (HR. Ahmad)
Dengan wabah Convid-19 yang saat ini melanda dunia dan Indonesia, marilah kita optimalkan Jumat yang masih kita miliki ini dengan amalan-amalan terbaik.
Janganlah kita terjebak untuk sesuatu yang furu’ sementara meninggalkan yang ushul. Kita tidak pernah tahu apakah ini akan menjadi Jum’at kita yang terakhir.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya
Diwaktu Ashar menjelang Magrib, kita khusyukkan doa dengan keutamaannya sebagaimana diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a., “Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Hari Jumat itu terdiri dari dua belas jam. Dalam dua belas jam itu terdapat satu jam yang tidak ada seorang muslim yang memohon sesuatu kepada Allah pada saat itu, kecuali Allah akan memberikannya kepada muslim itu. Maka, mintalah pada akhir waktu setelah Ashar.” (HR. Abu Dawud No. 1048, dan An-Nasa’i dalam Al-Jum’ah No. 1389 ).
Mintalah agar keselamatan selalu meliputi kita semua dan semoga Allah SWT mengangkat musibah ini dari bumi serta memberikan pelajaran bagi kita semua, berdoalah dengan salah satu doa :
اللهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الغَلا وَالوَبَاء وَالزَّلازِلَ وَالمِحَنَ، وَسُوءَ الفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَما بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلادِ المُسْلِمِينَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أِرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Artinya: “Ya Allah! Angkat dari kami penyimpangan dan malapetaka dan gempa bumi dan bencana, serta segala cobaan yang buruk baik yang nyata maupun yang tersembunyi, dari negeri kami ini khususnya, dan dari semua negeri kaum muslimin, dengan Rahmat-Mu, Duhai Yang Maha Penyayang.”
Semoga Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang mengabulkan doa-doa kita, Amiin.
Ini Jumat Bung! Berdoalah.
Wallahu’alam bishawab.(A/A/RS1)
Referensi:
– https://minanews.net/inilah-beberapa-keutamaan-hari-jumat/
– https://www.hidayatullah.com/kajian/tazkiyatun-nafs/read/2018/02/02/134599/berdoalah-pada-waktu-mustajab-di-hari-jumat.html
– https://republika.co.id/berita/pox3t3458/keutamaan-rutin-memakmurkan-masjid
– https://minanews.net/cegah-corona-dengan-qunut-nazilah/
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat