BULAN Sya’ban adalah salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. Ia merupakan bulan yang berada di antara Rajab dan Ramadhan, sehingga sering kali terlewatkan oleh banyak orang.
Namun, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam justru memberikan perhatian khusus terhadap bulan ini dan menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amal ibadah sebagai bentuk persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.
Dalam berbagai riwayat, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menekankan pentingnya puasa, doa, istighfar, serta berbagai amal shalih di bulan Sya’ban.
Berikut adalah beberapa nasihat dan amalan yang beliau anjurkan beserta dalilnya:
Baca Juga: Pesan Tabligh Akbar 1446H, Sambut Ramadhan dengan Kesucian Hati
Memperbanyak Puasa di Bulan Sya’ban
Salah satu amalan utama yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam di bulan Sya’ban adalah berpuasa lebih banyak dibandingkan bulan-bulan lainnya, kecuali Ramadhan.
Hal ini menunjukkan bahwa bulan Sya’ban memiliki keutamaan tersendiri sebagai momen penyucian diri sebelum memasuki bulan penuh berkah.
Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata:
Baca Juga: Peran Strategis Keluarga dalam Pengembangan Literasi Umat Menuju Masyarakat Madani
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ، فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
“Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam biasa berpuasa sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1969 dan Muslim No. 1156)
Mempersiapkan Diri Menyambut Ramadhan
Bulan Sya’ban juga menjadi momen bagi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan, baik secara spiritual maupun fisik.
Baca Juga: Kejahatan Zionis di Era Digital
Beliau mengingatkan umatnya agar tidak melalaikan bulan ini dan menjadikannya sebagai waktu untuk memperbaiki kualitas ibadah.
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu, ia berkata:
قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ؟ قَالَ: ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain seperti puasamu di bulan Sya’ban?’ Beliau menjawab, ‘Itu adalah bulan yang sering dilalaikan orang, antara Rajab dan Ramadhan. Itu adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat saat aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i No. 2357, dishahihkan oleh Al-Albani)
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Saat Menghadiri Tabligh Akbar: Ini 7 Kiatnya
Memperbanyak Doa dan Istighfar
Sya’ban adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak doa dan istighfar. Memohon ampunan kepada Allah di bulan ini menjadi salah satu bentuk persiapan menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan mohonlah ampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 199)
Baca Juga: Silaturahim Membuka Pintu Keberkahan
Meningkatkan Amal Shalih
Selain puasa, doa, dan istighfar, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amal shalih di bulan Sya’ban. Salah satu alasannya adalah karena di bulan ini amal-amal manusia diangkat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Baca Juga: Ini Dia Para Pembicara Tabligh Akbar dari Luar Negeri
“Itu adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat saat aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i No. 2357)
Beribadah di Malam Pertengahan Sya’ban
Malam pertengahan bulan Sya’ban juga memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menganjurkan untuk menghidupkan malam ini dengan ibadah, doa, dan taubat.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Baca Juga: Panitia Nyatakan Siap Gelar Tabligh Akbar, Layani Jamaah dengan Sepenuh Hati
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا، فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ، أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ، أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
“Jika datang malam pertengahan Sya’ban, maka bangunlah (untuk beribadah) pada malamnya dan berpuasalah pada siangnya. Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu ketika matahari terbenam, dan berfirman, ‘Adakah orang yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya. Adakah orang yang memohon rezeki, maka Aku akan memberinya rezeki. Adakah orang yang ditimpa musibah, maka Aku akan menyembuhkannya.’ Demikianlah hingga terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah No. 1388, dishahihkan oleh Al-Albani).
Bulan Sya’ban adalah bulan yang penuh berkah dan menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan ibadah sebelum datangnya Ramadhan.
Dengan memperbanyak puasa, doa, istighfar, serta amal shalih lainnya, kita dapat mempersiapkan diri secara spiritual agar lebih siap menyambut bulan suci Ramadhan dengan hati yang bersih dan penuh keimanan.
Baca Juga: Pentingnya Tabligh Akbar dalam Dakwah Islam
Semoga kita dapat mengamalkan nasihat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ini dengan sebaik-baiknya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Melek Literasi dalam Jama’ah: Fondasi Kuat untuk Kemajuan Umat