Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Keistimewaan Bulan Sya’ban, Nasihat dan Amalan Rasulullah SAW yang Sayang Dilewatkan

Zaenal Muttaqin Editor : Widi Kusnadi - 17 detik yang lalu

17 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi beribadah di bulan Sya'ban (Foto: General AI)

BULAN Sya’ban adalah salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. Ia merupakan bulan yang berada di antara Rajab dan Ramadhan, sehingga sering kali terlewatkan oleh banyak orang.

Namun, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam justru memberikan perhatian khusus terhadap bulan ini dan menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amal ibadah sebagai bentuk persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.

Dalam berbagai riwayat, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menekankan pentingnya puasa, doa, istighfar, serta berbagai amal shalih di bulan Sya’ban.

Berikut adalah beberapa nasihat dan amalan yang beliau anjurkan beserta dalilnya:

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Keterbatasan Manusia Sekaligus Menjadi Kelebihannya

Memperbanyak Puasa di Bulan Sya’ban

Salah satu amalan utama yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam di bulan Sya’ban adalah berpuasa lebih banyak dibandingkan bulan-bulan lainnya, kecuali Ramadhan.

Hal ini menunjukkan bahwa bulan Sya’ban memiliki keutamaan tersendiri sebagai momen penyucian diri sebelum memasuki bulan penuh berkah.

Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata:

Baca Juga: Tingkatkan Amalan di Bulan Syaban, untuk Persiapan Ramadhan

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ، فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ

“Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam biasa berpuasa sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1969 dan Muslim No. 1156)

Mempersiapkan Diri Menyambut Ramadhan

Bulan Sya’ban juga menjadi momen bagi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan, baik secara spiritual maupun fisik.

Baca Juga: Rasulullah Teladan Terbaik Dalam Segala Aspek Kehidupan

Beliau mengingatkan umatnya agar tidak melalaikan bulan ini dan menjadikannya sebagai waktu untuk memperbaiki kualitas ibadah.

Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu, ia berkata:

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ؟ قَالَ: ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain seperti puasamu di bulan Sya’ban?’ Beliau menjawab, ‘Itu adalah bulan yang sering dilalaikan orang, antara Rajab dan Ramadhan. Itu adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat saat aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i No. 2357, dishahihkan oleh Al-Albani)

Baca Juga: Isra Mi’raj Dalam Perspektif Sains

Memperbanyak Doa dan Istighfar

Sya’ban adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak doa dan istighfar. Memohon ampunan kepada Allah di bulan ini menjadi salah satu bentuk persiapan menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Dan mohonlah ampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 199)

Baca Juga: Menjaga Sam’i wa Tha’at sebagai Landasan dalam Hidup Berjama’ah

Meningkatkan Amal Shalih

Selain puasa, doa, dan istighfar, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amal shalih di bulan Sya’ban. Salah satu alasannya adalah karena di bulan ini amal-amal manusia diangkat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Baca Juga: 15 Fakta Masjid Al-Aqsa yang Harus Diketahui Setiap Muslim

“Itu adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat saat aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i No. 2357)

Beribadah di Malam Pertengahan Sya’ban

Malam pertengahan bulan Sya’ban juga memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menganjurkan untuk menghidupkan malam ini dengan ibadah, doa, dan taubat.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Baca Juga: Hari Holocaust Internasional dan Genosida Gaza

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا، فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ، أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ، أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

“Jika datang malam pertengahan Sya’ban, maka bangunlah (untuk beribadah) pada malamnya dan berpuasalah pada siangnya. Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu ketika matahari terbenam, dan berfirman, ‘Adakah orang yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya. Adakah orang yang memohon rezeki, maka Aku akan memberinya rezeki. Adakah orang yang ditimpa musibah, maka Aku akan menyembuhkannya.’ Demikianlah hingga terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah No. 1388, dishahihkan oleh Al-Albani).

Bulan Sya’ban adalah bulan yang penuh berkah dan menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan ibadah sebelum datangnya Ramadhan.

Dengan memperbanyak puasa, doa, istighfar, serta amal shalih lainnya, kita dapat mempersiapkan diri secara spiritual agar lebih siap menyambut bulan suci Ramadhan dengan hati yang bersih dan penuh keimanan.

Baca Juga: Mengapa Seorang Muslim Harus Memiliki Pemimpin? Penjelasan Surat An-Nisa Ayat 59

Semoga kita dapat mengamalkan nasihat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ini dengan sebaik-baiknya. []

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Kumandang Surah Al-Isra’ dari Jakarta untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Ramadhan
Tausiyah
Tausiyah