Oleh: Zaenal Muttaqin, wartawan Kantor Berita MINA
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat dan materialistis, banyak orang mencari cara untuk menemukan kedamaian dan kepuasan batin.
Salah satu metode yang telah lama dipraktikkan dalam berbagai tradisi adalah puasa. Dalam konteks Islam, puasa tidak hanya dipandang sebagai ibadah fisik, tetapi juga sebagai pendidikan ruhiyah (pendidikan spiritual).
Puasa, khususnya di bulan Ramadhan, menawarkan dimensi mendalam yang bertujuan untuk membersihkan jiwa, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, dan mengasah kesadaran sosial.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Pengertian Puasa Sebagai Pendidikan Ruhiyah
Pendidikan ruhiyah melalui puasa adalah proses dimana individu mengembangkan dan menyempurnakan aspek-aspek kejiwaannya melalui latihan kedisiplinan diri, pengendalian nafsu, dan introspeksi.
Ini mencakup upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan kesabaran, empati terhadap sesama, dan menguatkan kehendak untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang.
Manfaat Puasa Untuk Jiwa
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
1. Pembersihan Jiwa
Puasa membantu membersihkan jiwa dari sifat-sifat negatif seperti kemarahan, keserakahan, dan iri hati. Dengan menahan lapar dan dahaga, seorang Muslim diajak untuk mengintrospeksi diri dan menghilangkan sifat-sifat buruk tersebut.
Dari Yazid bin Abdillah bin Asy Syikhir dari Al A’rabi, ia berkata: aku mendengar Nabi Shalllallahu’alaihi Wasallam bersabda:
صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ يُذْهِبْنَ وَحَرَ الصَّدْرِ
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
“Puasa Ramadhan dan puasa tiga hari di setiap bulan (puasa ayyamul bidh) akan menghilangkan keangkuhan di dada“ (HR Ahmad).
2. Meningkatkan Ketakwaan
Ketakwaan kepada Allah SWT adalah tujuan utama dari ibadah puasa. Dengan menjalani puasa, seseorang belajar untuk selalu sadar akan kehadiran Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan, yang pada akhirnya meningkatkan ketakwaan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)
3. Mendidik Empati dan Solidaritas
Puasa mengajarkan untuk merasakan penderitaan orang lain, khususnya mereka yang kurang mampu. Pengalaman lapar dan dahaga menjadi pengingat akan penderitaan yang dialami oleh banyak orang di dunia ini. Hal ini mendorong tumbuhnya empati dan solidaritas sosial.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Nabi Muhammad SAW bersabda : ”Ramadhan adalah bulan solidaritas (syahrul muwasah), dan bulan ditambahkan rezeki bagi orang beriman …” (HR al-’Uqaili, Ibnu Khuzaimah, Baihaki, Al-Khatib, dan al-Asbahani).
4. Pengendalian Diri
Salah satu aspek terpenting dari pendidikan ruhiyah melalui puasa adalah pengendalian diri. Puasa mengajarkan seseorang untuk mengendalikan hawa nafsunya, tidak hanya dari makan dan minum tetapi juga dari perbuatan buruk dan pikiran negatif.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ الصِّيَامُ مِنْ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ فَقَطْ، الصِّييَامُ مِنْ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum saja, puasa adalah menahan diri dari perkataan sia-sia dan keji.’ (HR Baihaqi dan Al-Hakim).
5. Meningkatkan Kesadaran Spiritual
Puasa membawa individu ke dalam keadaan kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Dengan mengurangi fokus terhadap kebutuhan fisik, seseorang dapat lebih fokus kepada pengembangan spiritual dan kebutuhan jiwa.
Puasa sebagai pendidikan ruhiyah merupakan salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengembangkan kualitas-kualitas jiwa yang mulia.
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Melalui puasa, seseorang tidak hanya berlatih menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengasah jiwa untuk menjadi lebih sabar, empatik, dan bertakwa. Ibadah puasa, dengan segala manfaat ruhiyahnya, menjadi kesempatan berharga untuk membersihkan diri dari segala kekurangan dan memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta serta sesama manusia. (A/B04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah