Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Perbandingan Biaya Haji Indonesia dan Malaysia

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - 32 detik yang lalu

32 detik yang lalu

0 Views

Jamaah haji Indoensia (foto: Kemenag RI)

Jakarta, MINA – Pengamat Haji dan Umrah dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dadi Darmadi menyebutkan secara total, biaya haji asal Indonesia sebenarnya lebih murah dibandingkan Malaysia.

Ia menyebut, total biaya haji Indonesia tercatat sekitar Rp89,4 juta, sementara Malaysia mencapai sekitar Rp98 juta.

Namun demikian, jamaah haji asal Indonesia justru membayar lebih banyak dibandingkan jamaah Malaysia. Jamaah Indonesia membayar sekitar Rp55,4 juta, sedangkan jamaah Malaysia hanya membayar antara Rp38 juta hingga Rp45 juta.

Menurut Dadi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah durasi keberangkatan jamaah. Jamaah asal Indonesia menghabiskan waktu sekitar 40 hari di Arab Saudi, sedangkan jemaah Malaysia hanya 30–35 hari.

Baca Juga: Kontroversi Fungsi BAZNAS, IZW Gugat UU Zakat ke Mahkamah Konstitusi

“Tambahan hari ini otomatis meningkatkan biaya penginapan dan konsumsi,” jelas Dadi seperti dilansir dari InfoPublik.id pada Kamis (8/7).

Selain itu, skema subsidi antara kedua negara juga berbeda. Malaysia memberikan subsidi besar melalui Tabung Haji, sementara Indonesia hanya menyubsidi sekitar 38 persen dari total biaya haji melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

“Akibatnya, jamaah Indonesia harus menanggung biaya lebih besar,” tambah Dadi.

Untuk menekan biaya haji, Dadi menyarankan beberapa langkah strategis, seperti memperpendek masa tinggal di Arab Saudi dan membangun penginapan sendiri di sana.

Baca Juga: Relawan Kemanusiaan Kritik Rencana Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates

“Jika menginap lebih singkat, bisa hemat Rp150 (miliar) hingga Rp250 miliar. Dan jika kita punya penginapan sendiri seperti Kampung Indonesia, investasi awalnya memang besar, tapi jangka panjangnya jauh lebih menguntungkan,” ujarnya.

Meski begitu, Dadi juga mengingatkan bahwa pengurangan biaya haji tidak boleh mengorbankan kualitas layanan. “Pemerintah perlu perencanaan jangka panjang, pengelolaan dana haji yang lebih cerdas, serta kepemilikan aset akomodasi agar layanan jamaah tetap maksimal,” tegasnya.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar biaya haji Indonesia bisa diturunkan hingga lebih murah dari Malaysia.

Arahan itu disampaikan kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf, saat peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soekarno-Hatta, Ahad (4/5).

Baca Juga: NSC Pakistan Sebut Serangan India sebagai Tindakan Perang

“Saya belum puas, kita harus capai yang terbaik. Kalau bisa lebih murah dari Malaysia,” ujar Presiden di hadapan para pejabat dan undangan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pakistan Tegaskan Tak Ada Kamp Teroris di Wilayahnya

Rekomendasi untuk Anda