Oleh Bahron Ansori, wartawan Kantor Berita MINA
Sekitar tiga pekan ke depan umat Islam akan melaksanakan Idul Kurban atau Idul Adha. Perintah melaksanakan Idul Kurban atau Idul Adha ini tentu saja perintah yang kuat dari Allah Ta’ala di dalam ayat-ayat-Nya yang mulia. Selain itu, perintah berkurban juga sudah dijelaskan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam beberapa haditsnya.
Berikut adalah beberapa ayat dan hadis yang berkaitan dengan perintah berkurban.
Ayat dalam Al-Qur’an
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
Pertama, dalam surah Al-Kautsar (108: 2), Allah Ta’ala berfirman,
“فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ”
Artinya, “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).”
Ayat ini secara langsung memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk melaksanakan shalat dan berkurban. Perintah ini menunjukkan bahwa berkurban merupakan ibadah yang penting dan memiliki kedudukan tinggi dalam Islam.
Kedua, Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-Hajj (22: 34),
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
“وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ”
Artinya, “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka; maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”
Ayat ini secara langsung memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk melaksanakan shalat dan berkurban. Perintah ini menunjukkan bahwa berkurban merupakan ibadah yang penting dan memiliki kedudukan tinggi dalam Islam.
Ketiga, surah Al-Hajj (22: 36) Allah Ta’ala berfirman,
“وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُم مِّن شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ”
Artinya, “Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri dan telah terikat. Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.”
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan
Hadis Nabi Muhammad SAW
Pertama, dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim,
“مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا”
Artinya, “Barangsiapa yang mempunyai kemampuan tetapi tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat shalat kami.”
Hadis di atas menegaskan bahwa siapa saja dari seorang muslim yang sudah mempu untuk berkurban, maka sebaiknya dia berkurban.
Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina
Kedua, dalam hadis Riwayat Tirmidzi Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Tidak ada amalan yang dilakukan manusia pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban itu sudah berada di suatu tempat di sisi Allah sebelum darah itu mengalir ke bumi. Maka bersihkanlah jiwa kalian (dengan berkurban).”
Ketiga, dalam hadis riwayat Ahmad dan Ibnu Majah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدِّمَاءِ”
“Tidak ada suatu amal anak Adam pada hari raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain dari mengalirkan darah (menyembelih hewan kurban). Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban itu sudah berada di suatu tempat di sisi Allah sebelum darah itu mengalir ke tanah. Maka bersihkanlah jiwa kalian (dengan berkurban).”
Dari ayat-ayat dan hadis-hadis di atas, jelas bahwa berkurban adalah sebuah ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-1] Amalan Bergantung pada Niat
Meskipun berkurban hukumnya sunnah, terdapat banyak dalil Al-Qur’an dan hadits yang menunjukkan anjuran kuat untuk melaksanakannya, bahkan terkesan mewajibkannya bagi yang mampu.
Berkurban merupakan ibadah yang memiliki banyak manfaat, baik bagi yang melakukannya maupun bagi orang lain yang menerima daging kurban. Bagi Anda yang sudah mampu berkurban, maka berkurbanlah karena berkurban itu banyak sekali manfaatnya.
Di antara manfaat berkurban antara lain; pertama, tanda ketaatan dan ketundukan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kedua, meneladani kesabaran dan keikhlasan Nabi Ibrahim AS.
Kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS, merupakan ujian keimanan dan ketaatan yang luar biasa. Berkurban menjadi sarana bagi kita untuk mengenang dan meneladani kesabaran dan keikhlasan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Baca Juga: Enam Langkah Menjadi Pribadi yang Dirindukan
Ketiga, meningkatkan rasa syukur dan peduli sesama. Berkurban menumbuhkan rasa syukur atas limpahan rezeki yang telah diberikan Allah SWT. Daging kurban yang dibagikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa merupakan wujud nyata kepedulian dan rasa empati terhadap sesama. Selamat bekurban.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BSP 2024, Solidaritas dan Penghormatan Bagi Pahlawan di Tengah Genosida