Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inilah Hadis-hadis Tentang Wanita

Bahron Ansori - Ahad, 22 April 2018 - 11:43 WIB

Ahad, 22 April 2018 - 11:43 WIB

379 Views

Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA

Kumpulan hadis-hadis tentang wanita dalam tulisan ini disarikan dari beberapa sumber yang shahih. Setidaknya, kumpulan hadis tentang wanita ini bisa menjadi refrensi bagi suami, calon suami, seorang ayah, bahkan wanita itu sendiri. Berikut adalah bebarapa hadis yang berkaitan dengan wanita.

Abdullah bin Amr radhiallahu’anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam: “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnl khathhab radhiallahu’anhu: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417.  Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Sahih 3/57: “hadis ini shahih di atas syarat Muslim.”)

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam pernah pula bersabda: “Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan 4 perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani Dalam Silsilah Al- Ahadits Ash-Shahihah no.282)

Ketika Umar ibnul Khathtbab radhiallahu’anhu bertanya kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, Harta apakah yang sebaiknya kita miliki ?” Beliau menjawab: “hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda bagi lelaki yang ingin menikah: Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Wahai anakku fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Al Bukhori meriwayatkan dari bu Huairah rodhillohu anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menggangu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya, maka engkau mematahkannya  dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuatlah baik kepada wanita.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: masuklah engkau dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad 1/191, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no. 660, 661)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih saying, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Dimana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1062)

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam juga pernah bersabda: “Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 289)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan_Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no. 1436)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Apabila seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya, niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali (ke suaminya).” (HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 1436)

Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosulullah shollallohu’alaihi wa salam, beliau bersabda, Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya.” (HR. Hakim, shohih)

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda di akhir kehidupannya, dan hal itu terjadi pada haji wada’: “Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan nista. Jika mereka melakukannya, meka tinggalkanlah mereka di tempat tidur  mereka dan pukul lah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika ia mentaati kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian. Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka (dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, shohih)

Hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad rodhiallohu anhu bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa salam bersabda padanya: “Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat (masukan) ke mulut istrimu.” (HR. Bukhori Muslim)

Al-Husnain bin Mihshan rahimahullahu menceritakan bahwa bibinya pernah dating ke tempat Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam karena satu keperluan tersebut, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bertanya kepadanya: “Apakah engkau sudah bersuami?”

Bibi Al-Hushain Menjawab: “Sudah. “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?”  tanya Rasulullah lagi.

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Ia menjawab: “Aku… tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.”

Rasulullah bersabda: “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena SUAMIMU ADALAH SURGA dan NERAKAMU.” (HR. Ahmad 4/341 dan selainnya, lihat Ash-Shahihah no. 2612)

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kelompok termaksud ahli neraka, aku belum pernah melihatnya: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya, dan wanita yang kasiyat (berpakaian tapi telanjang baik karena tipis, atau pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk onta yang berpunuk dua.

Mereka tidak masuk surga atau tidak mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 tahun).” (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421).

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudia melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina.”(HR. Nasaii ibn Khuzaimah dan Hibban).

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Rasulullah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikir giginya.” (HR. At-Thabrani)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “sesungguhnya kep[ala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik dari pada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya.” (HR. At-Thabrani dan Baihaqi)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan dihari akhir nanti.” (HR. Abu Daud)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunua tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari (‘Abdullah) bin ‘Umar radiyallahu’anhu berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian dari masjid-masjid, akan tetapi rumah-rumah mereka adalah lebih baik untuk mereka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah, shahih).

Dari ‘abdillah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, dari Nabi Shallallahu’alaihi wa ssallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya wanita adalah aurat. Sehingga ketika ia keluar rumah, ia akan disambut oleh syaithan. Dan kondisi yang akan lebih mendekatkan dirinya dengan Rabbnya adalah ketika ia berada di rumahnya.” (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Akan ada di akhir umatku kaum lelaki yang menunggang pelana seperti layaknya kaum lelaki, mereka turun di depan pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian (tetapi) telanjang, di atas kepala mereka (terdapat sesuatu) seperti punuk onta yang lemah gemulai. LAKNATLAH mereka! Sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (2/233)).

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam

Semoga beberapa hadis tentang wanita di atas bisa menambah khasanah keilmuan terutama bagi wanita-wanita Islam agar siap kelak menjadi ibu yang baik, dan istri yang sholehah bagi suaminya. Ketaatan seorang istri kepada suami adalah mutlak. Karena itu seperti dijelaskan dalam hadis di atas, suami itu bisa jadi Surga atau Neraka bagi istri. Artinya, jika suami tidak ridha kepada istrinya karena satu dan lain hal, dan jika istrinya tidak segera memohon maaf, maka Allah pun tidak ridha kepadanya, wallahua’lam. (A/RS3/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan

 

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Palestina
Khadijah
Khadijah
Palestina
Kolom