Jakarta, 16 Syawal 1436/1 Agustus 2015 (MINA) –Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, selain membahas beberapa isu-isu dunia yang berkaitan dengan terorisme dan situasi di Timur Tengah, pertemuan bilateral antara pemerintah Indonesia yang dipimpinnya langsung dengan delegasi Pemerintah Turki yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan lebih menitikberatkan kepada bidang ekonomi.
“Tadi kita sudah sepakat akan adanya hambatan-hambatan perdagangan yang ada ini bisa segera diselesaikan,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (31/7), sebagaimana dilaporkan Setkab dan diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut Presiden Jokowi, yang berkaitan dengan hambatan free trade agreement yang belum dimiliki Indonesia sudah dibahas dan targetnya tahun ini bisa diselesaikan.
Kemudian kerja sama-kerja sama baik di bidang industri perawatan militer, industri pembuatan kapal-kapal kecil, lanjut Presiden Jokowi, akan segera dikonkritkan. “Juga pembangkit listrik tenaga gas, ini juga segera ingin kita konkritkan,” tambahnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Penerbangan Ke Denpasar
Menurut Presiden Jokowi, pembicaraan bilateral antara kedua negara juga menyetujui akan segera adanya penerbangan langsung dari Turki ke Kuala Lumpur, kemudian ke Jakarta, dan menuju ke Denpasar.
“Ini dalam rangka untuk meningkatkan turisme dan juga untuk angkutan penumpang dan kargo dari Turki ke Indonesia – dari Indonesia ke Turki,” jelas Jokowi.
Selain itu, pembicaraan bilateral kedua negara juga menyepakati agar joint commission, terutama di bidang ekonomi segera bertemu pada tahun ini untuk mengeksplorasi potensi-potensi yang ada agar bisa ditingkatkan lebih baik lagi antara Indonesia dan Turki.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden Turki itu antara lain Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly, Kapolri Jend. Badrodin Haiti, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.(T/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain