SINGKONG atau Manihot esculenta merupakan salah satu tanaman pangan utama di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia. Selama ini, singkong lebih banyak dikenal dalam bentuk olahan matang seperti rebus, goreng, atau tepung tapioka. Namun, belakangan ini perhatian ilmiah juga tertuju pada manfaat kesehatan dari singkong mentah, meskipun konsumsi dalam bentuk mentah perlu diperhatikan secara hati-hati karena kandungan senyawa beracunnya. Artikel ini merangkum khasiat singkong mentah berdasarkan sejumlah penelitian ilmiah terbaru.
Pertama, singkong mentah mengandung antioksidan alami dalam jumlah cukup tinggi. Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Food Science menyatakan bahwa kulit dan umbi singkong mentah memiliki senyawa fenolik dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Senyawa ini berfungsi untuk menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
Kedua, singkong mentah merupakan sumber energi yang sangat tinggi karena kandungan karbohidrat kompleksnya. Dalam 100 gram singkong mentah terkandung sekitar 38 gram karbohidrat, yang sebagian besar terdiri dari pati. Karbohidrat ini dilepaskan secara perlahan ke dalam aliran darah, sehingga membantu menjaga kestabilan energi dalam tubuh dan cocok sebagai makanan penambah tenaga.
Ketiga, menurut penelitian dalam Journal of Ethnopharmacology, senyawa saponin dalam singkong mentah memiliki efek antimikroba dan antiparasit. Hal ini membuat ekstrak singkong mentah berpotensi digunakan sebagai alternatif alami dalam pengobatan infeksi cacing atau gangguan mikroba lain pada saluran pencernaan, meskipun aplikasi klinisnya masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.
Baca Juga: 7 Buah Terbaik untuk Menguatkan Imunitas Tubuh
Keempat, singkong mentah juga mengandung senyawa tanin dan fitat yang memiliki kemampuan mengikat logam berat dan racun di dalam tubuh. Hal ini membuat singkong mentah berpotensi membantu proses detoksifikasi, terutama jika dikonsumsi dalam bentuk jus atau diolah menjadi bahan tambahan dalam diet sehat.
Kelima, singkong mentah memiliki indeks glikemik yang rendah jika dibandingkan dengan olahannya yang sudah dimasak. Sebuah studi dari Food Chemistry menyebutkan bahwa pati resisten dalam singkong mentah dapat memperlambat penyerapan glukosa dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Oleh karena itu, singkong mentah bisa menjadi bagian dari pola makan bagi penderita diabetes tipe 2, tentu dengan catatan pengolahan yang aman.
Keenam, kandungan serat dalam singkong mentah membantu memperbaiki fungsi pencernaan. Serat larut dan tidak larut dalam singkong dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus, membantu pergerakan usus yang sehat, dan mencegah sembelit. Manfaat ini bisa dirasakan jika singkong mentah dikonsumsi dalam bentuk parutan atau jus setelah pengolahan yang tepat.
Ketujuh, singkong mentah juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Dalam 100 gram singkong mentah terdapat sekitar 20 mg vitamin C, yang berfungsi untuk meningkatkan sistem imun, mempercepat penyembuhan luka, dan menjaga kesehatan kulit. Namun, kandungan ini bisa berkurang jika singkong dimasak terlalu lama.
Baca Juga: 7 Dedaunan yang Sangat Bermanfaat Bagi Kesehatan Tubuh Berdasarkan Penelitian
Kedelapan, dalam jumlah kecil, senyawa linamarin yang terdapat dalam singkong mentah memiliki efek adaptogenik menurut riset awal, yang membantu tubuh beradaptasi terhadap stres fisiologis. Akan tetapi, linamarin juga dapat berubah menjadi senyawa sianida jika tidak diolah dengan benar. Karena itu, konsumsi singkong mentah harus memperhatikan proses perendaman dan pengeringan agar aman.
Kesembilan, beberapa penelitian di Afrika menunjukkan bahwa masyarakat tradisional yang mengonsumsi singkong mentah yang sudah difermentasi mengalami peningkatan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Hal ini menunjukkan bahwa fermentasi alami singkong mentah juga bisa meningkatkan manfaatnya dengan mengurangi racun sekaligus menambah kandungan probiotik.
Kesepuluh, meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, konsumsi singkong mentah tidak disarankan secara langsung dalam jumlah besar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan pengolahan khusus untuk menurunkan kadar linamarin yang bersifat toksik. Pengolahan ini termasuk perendaman dalam air, pengeringan, pemarutan, atau fermentasi untuk menjadikannya aman dikonsumsi sambil tetap mempertahankan manfaat kesehatannya.
Jadi kesimpulannya, singkong mentah menyimpan potensi besar untuk kesehatan berkat kandungan antioksidan, serat, vitamin, dan senyawa bioaktif lainnya. Namun, pengolahannya harus diperhatikan dengan sangat serius karena risiko racunnya. Konsultasikan dengan ahli gizi atau kesehatan sebelum menjadikannya bagian rutin dari diet Anda.[]
Baca Juga: Doa dan Spiritualitas sebagai Terapi Mental
Mi’raj News Agency (MINA)