Jakarta, 1 jumadil Akhir 1438/28 febuarai 2017 (MINA) – Baru-baru ini khalayak sempat dihebohkan dengan pemberitaan Raja Salman akan bertemu Imaam Besar Font Pembela Islam Habib Rizieq Shihab dalam kunjungannya ke Indonesia. Kemenlu memastikan hal itu tidak benar.
Dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Selasa (28/2), Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir mengungkapkan Raja Salman akan bertemu sejumlah pimpinan ormas Islam dan non Islam.
“Seperti kata Duta Besar Arab Saudi. Tidak ada rencana ketemu dengan Rizieq,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa dengan panggilan Tata tersebut melanjutkan Raja akan bertemu tokoh di MUI dan Muhammadiyah, di samping tokoh lintas agama, seperti Islam, Katolik, Kristen, Buddha, Hindu, dan Kong Hucu pada Jumat 4 Maret 2017.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Untuk MUI dan Muhammadiyah, pertemuan akan berlangsung pada Kamis (3/3).
“Raja Salman akan bertemu tokoh-tokoh Islam di Indonesia, seperti tokoh-tokoh MUI dan Muhammadiyah,” tambah Tata.
Menurut informasi, Raja Salman yang tiba di Bandara Halim Perdanakusuma siang hari dan disambut oleh Presiden Joko Widodo. Mereka lalu dijadwalkan menuju Istana Bogor.
Sore harinya, Raja Salman dijadwalkan meninggalkan Istana Bogor menuju Jakarta.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Pada Kamis, 2 Maret 2017, Raja Salman akan melakukan pertemuan dengan Ketua DPR RI Setya Novanto. Dilanjutkan dengan mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat.
“Raja Arab Saudi, Yang Mulia Raja Salman bin Abdul Aziz rencananya diundang untuk berpidato di depan anggota DPR RI, DPD RI, dan MPR RI pada 2 Maret 2017 yang merupakan kunjungan napak tilas,” ucap Ketua DPR Setya Novanto di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017.
Pada malam harinya, Raja Salman akan menerima Wapres RI Jusuf Kalla di Hotel Raffles, Setiabudi, Jakarta Selatan.
(L/RA1/RE1)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina