Insan Pers Indonesia Mengheningkan Cipta untuk Jurnalis Palestina Korban Kekejaman Militer Israel

Seminar Nasional Dewan Pers "Jurnalistik yang Mengancam Jurnalisme" digelar di Jakarta, Rabu (8/11/2023).(Foto: Rana/ MINA)

Jakarta, MINA – Insan pers Indonesia mengheningkan cipta untuk para jurnalis dan awak media yang menjadi korban kekejaman militer penjajah Israel.

Mengheningkan cipta yang digelar saat akhir Sesi 1 Seminar Nasional di Jakarta, Rabu (8/11), itu merupakan simbol solidaritas insan pers Indnesia kepada para jurnalis dan awak media yang terbunuh dan luka-luka saat menjalankan tugasnya di Jalur Gaza Palestina.

“Sebelum turun perkenankan saya mengajak kita semua mengheningkan cipta untuk tragedi Palestina yang di dalamnya ada 30-an wartawan yang gugur menjalankan tugas jurnalistiknya,” demikian disampaikan Nurcholis MA Basyari, moderator sesi pertama seminar tersebut.

Seminar Nasional Dewan Pers bertema “Jurnalistik yang Mengancam Jurnalisme” dihadiri anggota Dewan Pers, pimpinan konstituen Dewan Pers, tenaga ahli Dewan Pers, humas pemerintahan, perwakilan jurusan Komunikasi/Jurnalistik Perguruan Tinggi, dan pemimpin perusahaan pers/pemimpin redaksi media.

Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan setidaknya terdapat 36 jurnalis dan pekerja media (tiga puluh dua warga Palestina, empat warga Israel, satu warga negara Lebanon) telah terbunuh per 5 November sejak dimulainya perang.

Pekerja media termasuk di antara 40.000 orang yang terbunuh, terluka, atau hilang dalam serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.

Lebih dari 10.328 orang, termasuk 4.237 anak-anak, 2.719 wanita, dan 631 orang lanjut usia, telah terbunuh di Gaza dan Tepi Barat. Hampir 26.000 orang lainnya terluka dan lebih dari 3.000 orang hilang. Selain itu, 1.600 tewas di Israel.

Menurut CPJ, jurnalis di Gaza menghadapi risiko yang sangat tinggi ketika mereka mencoba meliput konflik dalam menghadapi serangan darat Israel di Kota Gaza, dengan serangan udara Israel yang menghancurkan, menyebabkan gangguan komunikasi, dan pemadaman listrik yang luas.(L/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.