Tel Aviv, MINA – Para peneliti dari Institut Keamanan Nasional Israel mengirim telegram mendesak kepada anggota koalisi pemerintah yang dipimpin oleh Benyamin Netanyahu, serta kepada para pemimpin oposisi tentang disintegrasi yang terjadi di tubuh militer Israel.
Dikutip dari Shehab, Senin, (24/7), pada telegram para peneliti menuntut agar Reformasi Yudisial dihentikan di satu sisi, dan protes di sisi lain juga segera dihentikan, menurut apa yang dipublikasikan oleh situs web “Israel Hayom”.
Para peneliti memperingatkan tentang memburuknya protes yang menolak Reformasi Yudisial yang disebut sebagai “kudeta hukum” sehubungan dengan meningkatnya jumlah tentara dan perwira yang mengumumkan penolakan untuk secara sukarela melakukan layanan sebagai tentara cadangan.
Hal ini menimbulkan konsekuensi melemahnya tentara Israel dan berakhirnya konsep “tentara rakyat”, dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap program “Pencegahan Bersama” regional sehubungan dengan peningkatan ancaman di beberapa front.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Para peneliti juga mencatat bahwa bahaya akan semakin diperparah jika satu pihak mampu menaklukkan pihak lain, karena dampaknya pada kekebalan sosial dan penajaman perpecahan di tubuh militer Israel. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya