Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Integritas: Mutiara Langka di Era Modern

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - Senin, 9 September 2024 - 12:54 WIB

Senin, 9 September 2024 - 12:54 WIB

26 Views

Integritas secara umum merujuk kepada kualitas atau kondisi memiliki prinsip moral dan etika yang kuat serta konsistensi antara nilai dan tindakan. Dalam konteks ilmiah, integritas mencakup kejujuran dalam penelitian, transparansi dalam proses, dan tanggung jawab dalam hasil penelitian. Dalam perspektif syar’i, integritas mencerminkan kejujuran, keadilan, dan kepatuhan pada prinsip-prinsip agama dalam setiap aspek kehidupan.

Secara ilmiah, integritas adalah fondasi utama dalam penelitian dan akademik. Peneliti diharapkan untuk mengikuti standar etika yang ketat, melaporkan hasil dengan akurat, dan menghindari segala bentuk plagiarisme atau manipulasi data. Ketiadaan integritas dalam ilmu pengetahuan dapat merusak kredibilitas hasil penelitian dan merugikan masyarakat yang bergantung pada pengetahuan tersebut.

Dalam Islam, integritas adalah bagian dari akhlak mulia yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan hadits. Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam Al-Qur’an, Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil. (QS An-Nisa [4]: 58). Ayat ini menunjukkan pentingnya keadilan dan kejujuran dalam setiap tindakan.

Al-Qur’an menekankan pentingnya integritas melalui berbagai ayat. Misalnya, dalam Surah Al-Mutaffifin, Allah mengecam tindakan penipuan dalam timbangan dan ukuran, Kecelakaan besar bagi orang-orang yang curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain mereka mengurangi. (QS Al-Mutaffifin [83]: 1-3). Ini menunjukkan bahwa integritas melibatkan kejujuran dalam transaksi dan hubungan sosial.

Baca Juga: LPPOM Beri Tanggapan soal Perubahan Wajib Halal bagi UMK dan Produk Impor

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga menekankan integritas, beliau bersabda, “Tidaklah seorang hamba itu beriman, kecuali jika dia jujur dalam ucapannya dan amanah dalam pekerjaannya. (HR Ahmad). Hadits ini menunjukkan bahwa integritas mencakup kejujuran dalam komunikasi dan kepercayaan dalam pekerjaan.

Dalam dunia profesional, integritas sangat penting. Sebagai contoh, seorang jurnalis diharapkan untuk melaporkan berita sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan secara jujur dan akurat. Dalam konteks ini, integritas berkaitan dengan etika profesional, tanggung jawab kepada pembaca, dan kepatuhan pada etika jurnalistik dalam dunia media.

Di bidang pendidikan, integritas penting dalam menjaga keadilan dan objektivitas penilaian. Guru dan pendidik harus memastikan bahwa penilaian dan evaluasi dilakukan dengan adil tanpa bias. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan siswa dan kualitas pendidikan.

Integritas juga penting dalam hubungan sosial. Dalam jama’ah, integritas berarti menghormati dan memenuhi komitmen terhadap pimpinan dan sesama umat sebagai anggota jama’ah. Dalam masyarakat, integritas mencakup kejujuran berinteraksi dan berusaha menghindarkan diri dari perilaku yang merugikan orang lain.

Baca Juga: Jangan Mengeluh

Dalam dunia bisnis, integritas adalah aspek penting untuk membangun reputasi perusahaan. Perusahaan yang berintegritas akan menjaga komitmen terhadap etika bisnis, seperti tidak melakukan penipuan, menjaga kualitas produk, dan mematuhi peraturan hukum.

Integritas sering kali berhubungan langsung dengan keberhasilan jangka panjang. Individu, jama’ah atau organisasi yang mengutamakan integritas akan lebih mungkin membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat dengan berbagai pihak, yang pada akhirnya dapat meningkatkan keberhasilan dan reputasi mereka.

Mempertahankan integritas dapat menghadapi berbagai tantangan, seperti tekanan untuk berkompromi, godaan untuk melakukan kecurangan, atau situasi yang tidak adil. Namun, komitmen terhadap prinsip integritas memerlukan keteguhan dan keberanian untuk berdiri pada nilai-nilai yang benar, walaupun dalam situasi yang sulit sekalipun.

Dalam konteks tarbiyah Islamiyah, integritas adalah bagian dari pendidikan karakter yang diajarkan kepada generasi muda. Melalui pendidikan agama, individu diajarkan untuk mematuhi prinsip-prinsip kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab, yang merupakan komponen penting dari integritas.

Baca Juga: Networking dalam Ajaran Islam

Implementasi integritas dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memastikan kejujuran dalam berbicara, menepati janji, dan bertindak adil dalam setiap aspek kehidupan. Ini memerlukan kesadaran dan upaya berkelanjutan untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai integritas.

Dalam konteks sosial, integritas berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang harmonis dan adil. Masyarakat yang anggotanya mempraktikkan integritas akan lebih mungkin untuk mencapai keharmonisan dan kepercayaan sosial, serta mengurangi konflik dan ketidakadilan.

Integritas merupakan aspek yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan, baik dalam ilmu pengetahuan, profesional, sosial, maupun agama. Dalam Islam, integritas diatur secara tegas melalui Al-Qur’an dan hadits, menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab. Mempraktikkan integritas tidak hanya memperkuat karakter individu, tetapi juga membangun masyarakat yang adil dan harmonis.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Komunikasi

 

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Tausiyah
Pendidikan dan IPTEK
Tausiyah
Indonesia
Kolom