Aljir, MINA – Intelektual Aljazair, Abderrazak Makri, mengatakan, Negara Israel sebagai produk kolonialisme Barat, dengan pembentukan negara itu berakar kuat pada warisan kekuatan Barat.
Makri, juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Forum Pemikiran dan Peradaban, berbicara tentang peran nilai-nilai yang menjadi dasar peradaban Barat dan pengalaman kolonialnya dalam genosida di Jalur Gaza.
Ia mengatakan, peradaban Barat dibangun di atas kolonialisme, penindasan, agresi, dan pelanggaran hak-hak rakyat, demikian Anadolu Agency, Rabu (28/8).
“Israel adalah produk historis kolonialisme Barat, dan kesamaan diantara keduanya tidak didasarkan pada peniruan tetapi pada dasarnya organik. Amerika Serikat didirikan atas dasar pemusnahan dan penggantian penduduk asli. Inilah yang diinginkan oleh Zionis,” katanya.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Israel belum menerima solusi dua negara dengan Palestina atau model negara tunggal dimana Muslim, Kristen, dan Yahudi hidup bersama, akhirnya muncul serangan 7 Oktober tersebut.
“Penjajah Israel ingin mendeportasi warga Palestina ke Sinai dan Yordania, melakukan genosida dan memaksa warga Palestina meninggalkan tempat tinggal, dan hak-hak mereka,” tegas Makri.
Makri menyampaikan, terlepas dari kehancuran, penindasan, dan tragedi kemanusiaan yang disebabkan oleh serangan Israel di Jalur Gaza, perlawanan yang telah dilancarkan warga Palestina di daerah kantong tersebut.
Serangan lintas batas mengejutkan Zionis Israel oleh pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober, telah menggeser tren dalam perspektif peradaban yang mendukung komunitas Islam global.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Lanjutnya, selain menghentikan normalisasi hubungan Israel-Saudi, Israel menderita kerugian wilayah, populasi, dan dukungan eksternal.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun