Bandar Lampung, 14 Ramadhan 1437/ 19 Juni 2016 (MINA) – Intelektual Muda Palestina, Dr. Ismail Jamal Abu Saada, meminta Ulama Indonesia berperan aktif menyelesaikan masalah Masjid Al-Aqsha atas nama kaum Muslimin seluruh dunia.
Hal ini disampaikan Ismail di hadapan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung, Khairuddin Tahmid saat Silaturrahim Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung di Kantor MUI Provinsi Lampung, Sabtu, (18/6).
“Kita tahu permasalahan Masjid Al-Aqsha, para ulama berbeda pendapat tentang boleh atau tidaknya mengunjungi Masjid Al-Aqsha dalam keadaan terjajah seperti sekarang ini, oleh karenanya kami berharap Ulama Indonesia berperan aktif bersama ulama seluruh dunia,” katanya.
Ismail juga meminta para ulama untuk mensosialisasikan kondisi Masjid Al-Aqsha terkini baik melalui tulisan, buletin, atau penyampaian khutbah jum’at di masjid-masjid, sekolah-sekolah.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Selain itu kami berharap majelis ulama ini (MUI) bisa bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan peduli Palestina di Indonesia seperti AWG untuk menyiarkan serta mensosialisasikan pentingnya membela Al-Aqsha kepada masyarakat. Kita bantu agar Muslimin Palestina tetap bertahan dan tidak keluar dari sana,” ujarnya.
Lebih lanjut Ismail mengharapkan para ulama Indonesia menjadi mobilisator ulama seluruh dunia untuk membahas fatwa kunjungan ke Masjid Al-Aqsha.
Sebagaimana diketahui, ada sebagian ulama yang memfatwakan ‘haram’ mengunjungi Masjid Al-Aqsha atas dasar kunjungan itu sama saja mengakui Entitas Zionis Yahudi di Palestina.
Sementara Ketua AWG Biro Lampung, Rustam Effendi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengatakan, hendaknya umat Islam berbondong-bondong menziarahi kiblat pertama umat Islam ini.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Pembina Utama AWG, Allahuyarham Muhyiddin Hamidy yang juga ditunjuk sebagai pemimpin percepatan pembebasan Masjid Al-Aqsha 2012 sejak lama justru menganjurkan umat Islam untuk menziarahi Masjid Al-Aqsha,” tegasnya.
Menurut Rustam, dengan semakin banyaknya umat Islam dari seluruh dunia mengnjungi Masjid Al-Aqsha justru semakin menegaskan Masjid Al-Aqsha adalah milik umat Islam.
“Semakin banyak yang menziarahi Al-Aqsha akan menegaskan kepedulian Umat Islam kepada Al-Aqsha tidak hanya dari Muslim Palestina saja tapi dari seluruh dunia, Adapun masalah teknis seperti visa dan lain-lain itu masalah teknis saja, saya rasa kita perlu melihat manfaat dan mudharatnya mana yang lebih besar,” imbuhnya.(L/K08/R05).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam